Materi Blog 4


PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS 
DALAM KIMIA

Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni program pendidikan, proses belajar mengajar  dan hasil-hasil belajar.

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak. Sedangkan, keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat.
Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi antara lain membaca, menulis, menghitung, menggambar, dan mengarang. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan teknik lain misalnya tes tertulis. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.

Teknik Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian  keterampilan tersebut.

a. Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu tugas.
Penilaian praktik bertujuan untuk dapat menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan.
Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian paper and pencil karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Contoh penilaian praktik adalah membaca karya sastra, membacakan pidato (reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan peralatan laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

b. Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yangdihasilkan.
Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.
Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan, mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

c. Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen proyek dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis proyek.
Di dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara.
Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja independen atau kelompok.
Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visual display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah segar, membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan sebagainya.

d. Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, portofolio juga berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa.
Terdapat beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta didik.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya.
Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke waktu. Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian.
Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi peserta didik.
Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang secara langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan peserta didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio.
Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio.
Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan orang tua peserta didik.
Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta didik. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan,surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pendidik dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun kebanggaan diri.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya.
Di samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.

Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut.
1.  Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
2.   Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
3.   Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti peserta didik.
4.  Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5.   Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik.

Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.
1.  Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu, dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
2.  Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta didik, sehingga mengetahui perkembangan belajar putera/puterinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada dokumen
portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
3. Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal peserta didik yang bersangkutan.

Pembelajaran kimia sebagai bagian dari pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peranan penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia. Mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran sains yang diterima siswa di SMA. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu pembelajaran kimia dituntut untuk mempelajari ini dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Ilmu kimia merupakan produk temuan saintis dan proses.

Kurikulum 2013 yang diterapkan pada pendidikan menghendaki adanya pendekatan ilmiah didalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah yang dimaksud disini adalah pendekatan saintifik yaitu pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, merumuskan pertanyaan, mencoba/mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan.  Didalam pendekatan saintifik ini ditekankan menggunakan ketrampilan proses sains. Ketrampilan proses sains merupakan pendekatan dimana siswa dituntut untuk menerapkan metode-metode ilmiah selama kegiatan pembelajaran.

Keterampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua :
Pertama, keetrampilan proses sains dasar yaitu aktivitas ilmiah yang meliputi:
1.   Mengamati (observasi) yaitu mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera;
2.   Mengkomunikasikan data hasil observasi dalam berbagai bentuk seperti: gambar, bagan, tabel, grafik, tulisan, dan lain-lain;
3.   Menggolongkan (klasifikasi) untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan;
4.   Menafsirkan data, yaitu memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya;
5.   Meramalkan, yaitu memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi dan prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi;
6.   Mengajukan pertanyaan, berupa pertanyaan yang menuntut jawaban melalui proses berpikir atau kegiatan.

Kedua, ketrampilan proses sains terpadu yaitu aktivitas ilmiah yang terdiri dari:
1.   Mengidentifikasi Variabel.
2.   Mendeskripsikan Hubungan Antar Variabel.
3.   Melakukan Penyelidikan.
4.   Menganalisia Data Hasil Penyelidikan.
5.   Merumuskan Hipotesis,
6.   Mendefinisikan Variabel Secara Operasional, Melakukan Eksperimen. 

Menurut Smith dan Welliver, pelaksanaan penilaian keterampilan proses dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya:
1.   Pretes dan postes.  Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun sekolah. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing siswa dalam keterampilan yang telah diidentifikasi. Pada akhir tahun sekolah, guru melaksanakan tes kembali untuk mengetahui perkembangan skor siswa setelah mengikuti pembelajaran sains.
2.   Diagnostik. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun ajaran. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan pada bagian mana siswa memerlukan bantuan dengan keterampilan proses. Kemudian guru merencanakan pelajaran dan kegiatan laboratorium yang dirancang untuk mengatasi kekurangan siswa.
3.   Penempatan kelas. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai salah satu kriteria dalam penempatan kelas. Misalnya, criteria untuk memasuki kelas akselerasi, kelas sains atau kelas unggulan.
4.   Pemilihan kompetisis siswa. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai kriteria utama dalam pemilihan siswa yang akan ikut dalam lomba-lomba sains. Jika siswa memiliki skor tes tinggi, maka dia akan dapat mengikuti lomba sains dengan baik.
5.   Bimbingan karir. Biasanya para peneliti melakukan uji coba menggunakan penilaian keterampilan proses sains untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dibina.

Keterampilan Proses Sains dalam pembelajaran kimia meliputi:
1. Mengamati (observing)
Pengamatan adalah penggunaan indera-indera seseorang. Seorang mengamati dengan penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat pengamatan adalah: (a) penggunaan indera-indera tidak hanya penglihatan; (b) pengorganisasian obyek-obyek menurut satu sifat tertentu; (c)pengidentifikasian banyak sifat; (d) pengidentifikasian perubahan-perubahan dalam suatu obyek; (e) melakukan pengamatan kuantitatif
Contoh:
Siswa mengamati gelembung gas dari electrode karbon dan nyala lampu dari lampu saat melaksanakan praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit.dari berbagai jenis larutan.
2. Menafsirkan (interpreting)
Menarik kesimpulan tentative dari data yang tercatat, termasuk ke dalamnya menemukan pola hubungan dari seperangkat data yang dikumpulkan; membedakan pernyataan yang menunjukkan kesimpulan dari pernyataan yang hanya mendeskripsikan hasil pengamatan; memilih data yang menunjang suatu kesimpulan
Contoh:
Manusia mempunyai zat kimia dalam saliva yang dapat mencerna pati. Zat ini disebut amilasa. Seorang ahli kimia mengukur banyaknya amilasa saliva dari tiga kelompok orang yang berbeda jenis makanan yang biasa dimakannya. Hasilnya dituliskan pada tabel di bawah ini

Amati hasil pengukuran diatas dan tentukan bagaimana saliva berhubungan dengan makanan yang dimakan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Meramalkan (predicting)
Peramalan adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan dari suatu percobaan. Ramalan-ramalan didasarkan pada pengamatan-pengamatan dan inferensi-inferensi sebelumnya. Ramalan merupakan suatu pernyataan tentang pengamatan apa yang mungkin dijumpai di masa yang akan datang, sedangkan inferensi berupaya untuk memberikan alasan tentang mengapa suatu pengamatan terjadi. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa adalah:
(a) penggunaan data dan pengamatan yang sesuai;
(b) penafsiran generalisasi tentang pola-pola;
(c) pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai.
Contoh :
Siwa dapat meramalkan berapa perkiraan waktu reaksi yang ditempuh jika diberikan kondisi terhadap konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis pada praktikum laju reaksi
4. Menggunakan konsep (using concepts)
Menggunakan generalisasi yang telah dipelajarinya pada situasi baru atau untuk menerangkan kasus nyata dari peristiwa kimia yang diamatinya.
Contoh:
Siswa dapat menghitung berapa besar laju reaksi berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaan.
5. Merancang penelitian (designing investigation)
Merancang kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis, yang meliputi pengenalan variabel-variabel: variabel penelitian, variabel control, variabel bebas, variabel terikat; penentuan cara pengamatan dan pengukuran apa yang perlu dilakukan;bagaimana menarik kesimpulan dari hasil pengamatan
Contoh:
Budi ditugasi menguji apakah warna merah muda pada daun bunga mawar merupakan zat murni atau campuran. Ia diberi beberapa instruksi untuk melakukan penyelidikan, tetapi urutannya harus ditata.
Tuliskan angka 1 pada kotak di depan instruksi yang harus dilakukan pertama kali, angka 2 di depan instruksi yang dilakukan kedua, dan seterusnya.
Ćæ       A. Menggerus pasir, aseton, dan daun bunga mawar
Ćæ       B. menuangkan cairan merah muda ke dalam gelas kimia
Ćæ       C. Menambahkan aseton, tetes demi tetes pada bagian tengah kertas saring
Ćæ       D. Menotolkan beberapa tetes cairan merah pada titik pusat kertas saring
6. Mengkomunikansikan (communicating)
Pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang diketahui seseorang dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik. Jadi penting menyatakan sesuatu atau menulis data sejelas-jelasnya. Guru dapat membantu siswa dengan jalan memberi kesempatan sebanyak-banyaknya berlatih berkomunikasi dan membantu mereka mengevaluasi apa yang mereka katakan atau tulis. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat melakukan komunikasi adalah:
a.       pemaparan pengamatan atau dengan menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai;
b.      pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data;
c.       perancangan poster atau diagram untuk menyajikan orang lain.
Contoh:
Siswa dapat menjelaskan tentang bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit dari hail percobaan yang telah dilakukan.
Siswa dapat membuat tabel pengamatan yang memuat seluruh data yang diperoleh dari hasil percoban.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains Menurut Warianto (2011)
Bagaimana Mengembangkan Asesmen KPS?
1.     Mengidentifikasikan jenis KPS, ada 11 yakni: mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, memprediksi, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan
2.     Percobaan/penyelidikan, menggunakan alat/bahan/sumber, menerapkan konsep, melaksanakan penyelidikan/percobaan.
3.     Merumuskan indikator untuk setiap jenis KPS.
4.     Menentukan dengan cara bagaimana KPS tersebut diukur (misalnya
5.     Apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
6.     Membuat kisi-kisi instrument
7.     Mengembangkan instrumen pengukuran KPS berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes KPS, kedalaman KPS (untuk siapa tes ini?)
8.     Melakukan validasi isi kepada ahli
9.     Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
10.  Perbaikan butir-butir yang belum valid.
11.  Terapkan sebagai asesmen KPS dalam pembelajaran sains (kimia) .

Catatan: pencarian validitas dan reliabilitas empiris terutama dilakukan untuk asesmen KPS yang high risk, misalnya untuk penelitian atau untuk asesmen skala besar.
contoh lembar penilaian proses sains : 


PERMASALAHAN:
Berdasarkan paparan di atas dan sejauh pemahaman yang anda miliki coba kemukakan aspek-aspek yang dapat dijadikan indikator penilaian dari praktek menimbang zat, memipet larutan dan membersihkan peralatan seusai praktikum. 
Dan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.

Komentar

  1. Diatas telah dijabarkan beberapa teknik penilaian seperti penilaian praktik, penilaian proyek, penilaian portofolio. Menurut saya agar teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal. Maka kita menilai dulu secara praktiknya melalui lembar observasi mengikuti aspek-aspek KPS. Lalu setelah menilai praktik maka dinilai hasil proyeknya dan setelah itu barulah portofolio berupa laporan yang dikerjakan peserta didik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal?
      saya sependapat dengan sudari Rifany, pertama kita menilai keterampilan proses (saat siswa melakukan) menggunakan LO, selanjutnya menilai hasil proyek yang dilakukan dan dilengkapi dengan fortopolio sebagai laporan dari yang dikerjakan siswa.

      Hapus
  2. teknik penilaian yang dapat digunakan pada saat menilai KPS bisa dengan menggunakan protofolio, penilaian diri dan teman, lembar observasi dan penilaian proyek. dalam melaksanakan penilaian ini agar dapat menilai secara maksimal guru perlu meminta bantuan orang lain / meminta sarana dan prasarana berupa kamera untuk menilai siswa secara individu.

    BalasHapus
  3. Dalam menimbang zat tentu indikator keterampilan proses sains yg kluar yaitu. Penggunaan alat dan bahan. Melakukan percobaan.
    Kalo mau indikator yg lengkap harus jelas dlu topik yg di lakukan atau di praktikumkan.
    Mungkin menimbang zat ini adalah proses dari melakukan praktikum. Maka indikator yang keluar dari proses ini yaitu menggunakan alat dan bahan kemudian melakukan percobaan.

    BalasHapus
  4. teknis penilaiannya dengan mengikuti langkah-langkah KPS
    KETERAMPILAN PROSES SAINS
    1. MENGAMATI
    2. MENGELOMPOKKAN
    3. MENAFSIRKAN
    4. MEMPRAKTEKKAN
    5. MENYIMPULKAN
    6. MEMPREDIKSI
    jika langkah tersebut diikuti dengan ketepatan yang baik maka KPS ini sangat efektif

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan tri dan teman-teman lain yang menanggapi pertanyaan yang sama dari kak nelly, bahwa secara teknis penilaian KPS akan maksimal jika tahapannya terlaksana dengan baik, namun hal itu tentulah diawali dengan pematangan rencana/skenario serta instrumen penilaian yang dirancang oleh guru untuk menilai, apa sudah tepat gunakah,tujuannya jelas atau tidakkah, sudah sesuai karakteristik materi dan karakteristik siswa kah, dan lain sebagainya. jika itu sudah dirancang dan dilakukan dengan baik makan penilaian KPS ini akan tepat guna dan hasilnya pun akan maksimal.

      Hapus
  5. saya akan menjawab pertanyaan dari kk nelly :

    kemukakan aspek-aspek yang dapat dijadikan indikator penilaian dari praktek menimbang zat, memipet larutan dan membersihkan peralatan seusai praktikum. Dan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.

    Menurut pendapat saya cara teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal yaitu dengan menggunakan lembar observasi, penilaian fotopolio, dan penilaian proyek dengan bantuan sarana dan prasarana agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Lembar observasi berupa aspek indikator yang akan dijadikan penilaian prakteknya, penilaian portofolio berupa laporan yang dikerjakan oleh siswa dan penilaian proyek berupa penilaian hasil proyeknya apabila dilakukan secara baik dan benar maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.

    BalasHapus
  6. bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.

    1.Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
    2.Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
    3.Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
    4.Membuat kisi-kisi instrumen.
    5.Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
    6.Melakukan validasi instrumen.
    7.Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
    8.Perbaikan butir-butir yang belum valid.
    9.Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal?
      Saya sependapat dengan saudari Rini,
      Dimna tek nis penilaiannya yaitu :
      1.Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
      2.Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
      3.Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
      4.Membuat kisi-kisi instrumen.
      5.Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
      6.Melakukan validasi instrumen.
      7.Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
      8.Perbaikan butir-butir yang belum valid.
      9.Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.

      Jika ini berjalan dengan lancar akan memungkinkan hasilnya maksimal.

      Hapus
  7. Penilaian merupakan tahapan penting dalam proses pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran sains dapat dimaknai sebagai membawa konten, proses sains dan sikap ilmiah secara bersama-sama. Penilaian dilakukan terutama untuk menilai kemajuan siswa dalam pencapaian keterampilan proses sains.
    yang dinilai dari keterampilan proses sains
    · Mengamati
    · Mengelompokkan
    · Menafsirkan
    · Mempraktekkan
    · Menyimpulkan
    · Memprediksi

    BalasHapus
  8. menjawab permasalahan tentang bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
    menurut saya hal yang harus dilakukan pertama kali yaitu mengidentifikasi terlebih dahulu materi sehingga dapat ditentukan penilaian KPS seperti apa yang dibutuhkan misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan. selanjutnya bila penilaian KPS berupa tes unjuk kerja maka guru harus membuat lebar observasinya. jika dirasa guru tidak mampu untuk menilai siswa secara perindividu guru bisa meminta bantuan kepada beberapa orang observer yang memiliki kemampuan dan mengerti tentang cara penilaian yang harus dilakukan.

    BalasHapus
  9. Berdasarkan paparan di atas dan sejauh pemahaman yang anda miliki coba kemukakan aspek-aspek yang dapat dijadikan indikator penilaian dari praktek menimbang zat, memipet larutan dan membersihkan peralatan seusai praktikum.
    Dan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.

    penilaian yang berbasis lembar observasi sistem skala liker saya rasa cocok digunakan untuk menilai ini. selain itu, untuk mengiringi LO yang dibuat, diperlukan juga jenis penilain berbasis portofolio.

    BalasHapus
  10. bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal?

    Menurut saya,penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal, Maka kita menilai dulu secara praktiknya melalui lembar observasi mengikuti aspek-aspek KPS. Lalu setelah menilai praktik maka dinilai hasil proyeknya dan setelah itu barulah portofolio berupa laporan yang dikerjakan peserta didik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Blog 5

Materi 3