Materi Blog 4
PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DALAM KIMIA
Ditinjau dari sudut bahasa,
penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat
menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau
kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam
penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni program pendidikan,
proses belajar mengajar dan hasil-hasil belajar.
Penilaian
keterampilan adalah
penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Penilaian
keterampilan tersebut
meliputi ranah berpikir dan bertindak. Sedangkan, keterampilan ranah berpikir
meliputi antara lain keterampilan menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi,
dan membuat.
Keterampilan
dalam ranah bertindak meliputi antara lain membaca, menulis, menghitung,
menggambar, dan mengarang. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian
proyek, penilaian portofolio, dan teknik lain misalnya tes tertulis. Teknik
penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD
pada KI-4.
Teknik Penilaian Keterampilan
Berikut
ini adalah uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian keterampilan
tersebut.
a. Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas
proses mengerjakan/melakukan suatu tugas.
Penilaian
praktik bertujuan untuk dapat menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan
keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan.
Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian paper and pencil karena
bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam
praktik kehidupan sehari-hari.
Contoh penilaian praktik adalah membaca karya sastra, membacakan
pidato (reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan
peralatan laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola,
bermain tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.
b.
Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta
didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk
dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari
segi proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas
suatu produk yangdihasilkan.
Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa
dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran
di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari
keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam bereksplorasi
dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.
Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya
sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan,
mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.
c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen
proyek dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa
KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian
data, serta pelaporan.
Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor
keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis proyek.
Di dalam konteks ini siswa dapat menunjukkan pengalaman dan
pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan
menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara.
Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai
kemampuannya dalam bekerja independen atau kelompok.
Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa
dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya
presentasi hasil melalui visual display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap
jenis keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah
segar, membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan sebagainya.
d. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil
karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu
bukti yang dapat menunjukkan pencapaian belajar siswa, yaitu mencapai
kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa,
portofolio juga berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa.
Terdapat beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi,
portofolio proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe
portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata
pelajaran.
Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh pendidik bersama peserta didik.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik
dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan perkembangan
kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya.
Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi
tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari waktu ke
waktu. Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian.
Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian lainnya
dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi peserta
didik.
Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang secara
langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta
didik secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan peserta didik. Karya-karya
terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen
portofolio.
Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama
mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio.
Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau
kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan orang tua peserta didik.
Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik, dan
orangtua peserta didik. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai dokumen
portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan,surat
penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta
didik sehingga dapat mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Pendidik dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai
sukses dan membangun kebanggaan diri.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya
peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya.
Di samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil
keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah
dicapai dan dikumpulkan peserta didik.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta
didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai
berikut.
1. Setiap peserta didik
memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil belajar pada setiap mata
pelajaran atau setiap kompetensi.
2.
Menentukan jenis hasil
kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
3.
Pendidik memberi catatan
(umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti peserta didik.
4. Peserta didik harus
membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan menindaklanjuti masukan
pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5.
Catatan pendidik dan
perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi tanggal, sehingga
dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik.
Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.
1. Dokumen portofolio
berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu, dikumpulkan dan
digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
2. Dokumen portofolio
disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta didik,
sehingga mengetahui perkembangan belajar putera/puterinya. Orangtua/wali peserta
didik diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada dokumen
portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
3. Pendidik pada kelas
berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal peserta didik yang
bersangkutan.
Pembelajaran
kimia sebagai bagian dari pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki
peranan penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di
Indonesia. Mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran sains yang
diterima siswa di SMA. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya berkaitan dengan
komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh
karena itu pembelajaran kimia dituntut untuk mempelajari ini dan penerapannya
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Ilmu kimia merupakan produk temuan
saintis dan proses.
Kurikulum
2013 yang diterapkan pada pendidikan menghendaki adanya pendekatan ilmiah
didalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah yang dimaksud disini adalah pendekatan
saintifik yaitu pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, merumuskan
pertanyaan, mencoba/mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, serta
mengomunikasikan. Didalam pendekatan saintifik ini ditekankan
menggunakan ketrampilan proses sains. Ketrampilan proses sains merupakan
pendekatan dimana siswa dituntut untuk menerapkan metode-metode ilmiah selama
kegiatan pembelajaran.
Keterampilan
proses dapat diklasifikasikan menjadi dua :
Pertama, keetrampilan proses
sains dasar yaitu aktivitas ilmiah yang meliputi:
1.
Mengamati (observasi) yaitu
mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera;
2.
Mengkomunikasikan data hasil
observasi dalam berbagai bentuk seperti: gambar, bagan, tabel, grafik, tulisan,
dan lain-lain;
3.
Menggolongkan
(klasifikasi) untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan;
4.
Menafsirkan data, yaitu
memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya;
5.
Meramalkan, yaitu memperkirakan
kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku.
Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi dan prakiraan ekstrapolasi
yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi;
6.
Mengajukan pertanyaan, berupa
pertanyaan yang menuntut jawaban melalui proses berpikir atau kegiatan.
Kedua, ketrampilan
proses sains terpadu yaitu aktivitas ilmiah yang terdiri dari:
1.
Mengidentifikasi Variabel.
2.
Mendeskripsikan Hubungan Antar
Variabel.
3.
Melakukan Penyelidikan.
4.
Menganalisia Data Hasil
Penyelidikan.
5.
Merumuskan Hipotesis,
6.
Mendefinisikan Variabel Secara
Operasional, Melakukan Eksperimen.
Menurut Smith dan Welliver, pelaksanaan
penilaian keterampilan proses dapat dilakukan dalam beberapa bentuk,
diantaranya:
1.
Pretes dan postes. Guru
melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun sekolah.
Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari
masing-masing siswa dalam keterampilan yang telah diidentifikasi. Pada akhir
tahun sekolah, guru melaksanakan tes kembali untuk mengetahui perkembangan skor
siswa setelah mengikuti pembelajaran sains.
2.
Diagnostik. Guru melaksanakan penilaian
keterampilan proses sains siswa pada awal tahun ajaran. Penilaian ini bertujuan
untuk menentukan pada bagian mana siswa memerlukan bantuan dengan keterampilan
proses. Kemudian guru merencanakan pelajaran dan kegiatan laboratorium yang
dirancang untuk mengatasi kekurangan siswa.
3.
Penempatan kelas. Guru
melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai salah satu
kriteria dalam penempatan kelas. Misalnya, criteria untuk memasuki kelas
akselerasi, kelas sains atau kelas unggulan.
4.
Pemilihan kompetisis siswa. Guru
melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai kriteria utama
dalam pemilihan siswa yang akan ikut dalam lomba-lomba sains. Jika siswa
memiliki skor tes tinggi, maka dia akan dapat mengikuti lomba sains dengan
baik.
5.
Bimbingan karir. Biasanya para
peneliti melakukan uji coba menggunakan penilaian keterampilan proses sains
untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dapat dibina.
Keterampilan
Proses Sains dalam pembelajaran kimia meliputi:
1.
Mengamati (observing)
Pengamatan adalah penggunaan indera-indera seseorang.
Seorang mengamati dengan penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan
pembauan. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat pengamatan adalah:
(a) penggunaan indera-indera tidak hanya penglihatan; (b) pengorganisasian
obyek-obyek menurut satu sifat tertentu; (c)pengidentifikasian banyak sifat;
(d) pengidentifikasian perubahan-perubahan dalam suatu obyek; (e) melakukan
pengamatan kuantitatif
Contoh:
Siswa
mengamati gelembung gas dari electrode karbon dan nyala lampu dari lampu saat
melaksanakan praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit.dari berbagai
jenis larutan.
2.
Menafsirkan (interpreting)
Menarik kesimpulan tentative dari data yang tercatat,
termasuk ke dalamnya menemukan pola hubungan dari seperangkat data yang
dikumpulkan; membedakan pernyataan yang menunjukkan kesimpulan dari pernyataan
yang hanya mendeskripsikan hasil pengamatan; memilih data yang menunjang suatu
kesimpulan
Contoh:
Manusia
mempunyai zat kimia dalam saliva yang dapat mencerna pati. Zat ini disebut
amilasa. Seorang ahli kimia mengukur banyaknya amilasa saliva dari tiga
kelompok orang yang berbeda jenis makanan yang biasa dimakannya. Hasilnya
dituliskan pada tabel di bawah ini
Amati
hasil pengukuran diatas dan tentukan bagaimana saliva berhubungan dengan
makanan yang dimakan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
3.
Meramalkan (predicting)
Peramalan adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin
dihasilkan dari suatu percobaan. Ramalan-ramalan didasarkan pada
pengamatan-pengamatan dan inferensi-inferensi sebelumnya. Ramalan merupakan
suatu pernyataan tentang pengamatan apa yang mungkin dijumpai di masa yang akan
datang, sedangkan inferensi berupaya untuk memberikan alasan tentang mengapa
suatu pengamatan terjadi. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa adalah:
(a)
penggunaan data dan pengamatan yang sesuai;
(b)
penafsiran generalisasi tentang pola-pola;
(c)
pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai.
Contoh
:
Siwa
dapat meramalkan berapa perkiraan waktu reaksi yang ditempuh jika diberikan
kondisi terhadap konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis pada praktikum
laju reaksi
4.
Menggunakan konsep (using concepts)
Menggunakan generalisasi yang telah dipelajarinya pada
situasi baru atau untuk menerangkan kasus nyata dari peristiwa kimia yang
diamatinya.
Contoh:
Siswa
dapat menghitung berapa besar laju reaksi berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil percobaan.
5.
Merancang penelitian (designing investigation)
Merancang kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menguji
hipotesis, yang meliputi pengenalan variabel-variabel: variabel penelitian,
variabel control, variabel bebas, variabel terikat; penentuan cara pengamatan
dan pengukuran apa yang perlu dilakukan;bagaimana menarik kesimpulan dari hasil
pengamatan
Contoh:
Budi
ditugasi menguji apakah warna merah muda pada daun bunga mawar merupakan zat
murni atau campuran. Ia diberi beberapa instruksi untuk melakukan penyelidikan,
tetapi urutannya harus ditata.
Tuliskan
angka 1 pada kotak di depan instruksi yang harus dilakukan pertama kali, angka
2 di depan instruksi yang dilakukan kedua, dan seterusnya.
Ćæ A. Menggerus
pasir, aseton, dan daun bunga mawar
Ćæ B. menuangkan
cairan merah muda ke dalam gelas kimia
Ćæ C. Menambahkan
aseton, tetes demi tetes pada bagian tengah kertas saring
Ćæ D. Menotolkan
beberapa tetes cairan merah pada titik pusat kertas saring
6.
Mengkomunikansikan (communicating)
Pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang diketahui
seseorang dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik.
Jadi penting menyatakan sesuatu atau menulis data sejelas-jelasnya. Guru dapat
membantu siswa dengan jalan memberi kesempatan sebanyak-banyaknya berlatih
berkomunikasi dan membantu mereka mengevaluasi apa yang mereka katakan atau
tulis. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat melakukan
komunikasi adalah:
a. pemaparan
pengamatan atau dengan menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai;
b. pengembangan grafik
atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data;
c. perancangan
poster atau diagram untuk menyajikan orang lain.
Contoh:
Siswa
dapat menjelaskan tentang bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dan non
elektrolit dari hail percobaan yang telah dilakukan.
Siswa
dapat membuat tabel pengamatan yang memuat seluruh data yang diperoleh dari
hasil percoban.
Bagaimana
Mengembangkan Asesmen KPS?
1.
Mengidentifikasikan jenis KPS, ada
11 yakni: mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, memprediksi,
berkomunikasi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan
2.
Percobaan/penyelidikan, menggunakan
alat/bahan/sumber, menerapkan konsep, melaksanakan penyelidikan/percobaan.
3.
Merumuskan indikator untuk setiap
jenis KPS.
4.
Menentukan dengan cara bagaimana KPS
tersebut diukur (misalnya
5.
Apakah tes unjuk kerja, tes tulis,
ataukah tes lisan).
6.
Membuat kisi-kisi instrument
7.
Mengembangkan instrumen pengukuran
KPS berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan
konteks dalam item tes KPS, kedalaman KPS (untuk siapa tes ini?)
8.
Melakukan validasi isi kepada ahli
9.
Melakukan ujicoba terbatas untuk
mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
10. Perbaikan butir-butir yang belum valid.
11. Terapkan sebagai asesmen KPS dalam pembelajaran sains
(kimia) .
Catatan: pencarian validitas dan reliabilitas empiris terutama
dilakukan untuk asesmen KPS yang high risk, misalnya untuk penelitian atau
untuk asesmen skala besar.
contoh lembar penilaian proses sains :
PERMASALAHAN:
contoh lembar penilaian proses sains :
PERMASALAHAN:
Berdasarkan paparan di atas dan sejauh pemahaman yang anda miliki coba kemukakan aspek-aspek yang dapat dijadikan indikator penilaian dari praktek menimbang zat, memipet larutan dan membersihkan peralatan seusai praktikum.
Dan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
Dan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
Diatas telah dijabarkan beberapa teknik penilaian seperti penilaian praktik, penilaian proyek, penilaian portofolio. Menurut saya agar teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal. Maka kita menilai dulu secara praktiknya melalui lembar observasi mengikuti aspek-aspek KPS. Lalu setelah menilai praktik maka dinilai hasil proyeknya dan setelah itu barulah portofolio berupa laporan yang dikerjakan peserta didik.
BalasHapusbagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal?
Hapussaya sependapat dengan sudari Rifany, pertama kita menilai keterampilan proses (saat siswa melakukan) menggunakan LO, selanjutnya menilai hasil proyek yang dilakukan dan dilengkapi dengan fortopolio sebagai laporan dari yang dikerjakan siswa.
teknik penilaian yang dapat digunakan pada saat menilai KPS bisa dengan menggunakan protofolio, penilaian diri dan teman, lembar observasi dan penilaian proyek. dalam melaksanakan penilaian ini agar dapat menilai secara maksimal guru perlu meminta bantuan orang lain / meminta sarana dan prasarana berupa kamera untuk menilai siswa secara individu.
BalasHapusDalam menimbang zat tentu indikator keterampilan proses sains yg kluar yaitu. Penggunaan alat dan bahan. Melakukan percobaan.
BalasHapusKalo mau indikator yg lengkap harus jelas dlu topik yg di lakukan atau di praktikumkan.
Mungkin menimbang zat ini adalah proses dari melakukan praktikum. Maka indikator yang keluar dari proses ini yaitu menggunakan alat dan bahan kemudian melakukan percobaan.
teknis penilaiannya dengan mengikuti langkah-langkah KPS
BalasHapusKETERAMPILAN PROSES SAINS
1. MENGAMATI
2. MENGELOMPOKKAN
3. MENAFSIRKAN
4. MEMPRAKTEKKAN
5. MENYIMPULKAN
6. MEMPREDIKSI
jika langkah tersebut diikuti dengan ketepatan yang baik maka KPS ini sangat efektif
sependapat dengan tri dan teman-teman lain yang menanggapi pertanyaan yang sama dari kak nelly, bahwa secara teknis penilaian KPS akan maksimal jika tahapannya terlaksana dengan baik, namun hal itu tentulah diawali dengan pematangan rencana/skenario serta instrumen penilaian yang dirancang oleh guru untuk menilai, apa sudah tepat gunakah,tujuannya jelas atau tidakkah, sudah sesuai karakteristik materi dan karakteristik siswa kah, dan lain sebagainya. jika itu sudah dirancang dan dilakukan dengan baik makan penilaian KPS ini akan tepat guna dan hasilnya pun akan maksimal.
Hapussaya akan menjawab pertanyaan dari kk nelly :
BalasHapuskemukakan aspek-aspek yang dapat dijadikan indikator penilaian dari praktek menimbang zat, memipet larutan dan membersihkan peralatan seusai praktikum. Dan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
Menurut pendapat saya cara teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal yaitu dengan menggunakan lembar observasi, penilaian fotopolio, dan penilaian proyek dengan bantuan sarana dan prasarana agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Lembar observasi berupa aspek indikator yang akan dijadikan penilaian prakteknya, penilaian portofolio berupa laporan yang dikerjakan oleh siswa dan penilaian proyek berupa penilaian hasil proyeknya apabila dilakukan secara baik dan benar maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.
bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
BalasHapus1.Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
2.Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
3.Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
4.Membuat kisi-kisi instrumen.
5.Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
6.Melakukan validasi instrumen.
7.Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
8.Perbaikan butir-butir yang belum valid.
9.Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal?
HapusSaya sependapat dengan saudari Rini,
Dimna tek nis penilaiannya yaitu :
1.Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
2.Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
3.Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
4.Membuat kisi-kisi instrumen.
5.Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
6.Melakukan validasi instrumen.
7.Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
8.Perbaikan butir-butir yang belum valid.
9.Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
Jika ini berjalan dengan lancar akan memungkinkan hasilnya maksimal.
Penilaian merupakan tahapan penting dalam proses pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran sains dapat dimaknai sebagai membawa konten, proses sains dan sikap ilmiah secara bersama-sama. Penilaian dilakukan terutama untuk menilai kemajuan siswa dalam pencapaian keterampilan proses sains.
BalasHapusyang dinilai dari keterampilan proses sains
· Mengamati
· Mengelompokkan
· Menafsirkan
· Mempraktekkan
· Menyimpulkan
· Memprediksi
menjawab permasalahan tentang bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
BalasHapusmenurut saya hal yang harus dilakukan pertama kali yaitu mengidentifikasi terlebih dahulu materi sehingga dapat ditentukan penilaian KPS seperti apa yang dibutuhkan misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan. selanjutnya bila penilaian KPS berupa tes unjuk kerja maka guru harus membuat lebar observasinya. jika dirasa guru tidak mampu untuk menilai siswa secara perindividu guru bisa meminta bantuan kepada beberapa orang observer yang memiliki kemampuan dan mengerti tentang cara penilaian yang harus dilakukan.
Berdasarkan paparan di atas dan sejauh pemahaman yang anda miliki coba kemukakan aspek-aspek yang dapat dijadikan indikator penilaian dari praktek menimbang zat, memipet larutan dan membersihkan peralatan seusai praktikum.
BalasHapusDan bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
penilaian yang berbasis lembar observasi sistem skala liker saya rasa cocok digunakan untuk menilai ini. selain itu, untuk mengiringi LO yang dibuat, diperlukan juga jenis penilain berbasis portofolio.
bagaimana teknis penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal?
BalasHapusMenurut saya,penilaian keterampilan proses agar dapat dilaksanakan secara maksimal, Maka kita menilai dulu secara praktiknya melalui lembar observasi mengikuti aspek-aspek KPS. Lalu setelah menilai praktik maka dinilai hasil proyeknya dan setelah itu barulah portofolio berupa laporan yang dikerjakan peserta didik.