Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum, sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagai sentra kegiatan pendidikan maka harus benar-benar dikembangkan. Pengembangan kurikulum dilakukan karena sifat kurikulum yang dinamis, selalu berubah, menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka yang belajar. Disamping itu, masyarakat dan mereka yang belajar mengalami perubahan maka langkah awal dalam perumusan kurikulum ialah penyelidikan mengenai situasi (situation analysis) yang kita hadapi, termasuk situasi lingkungan belajar dalam artian menyeluruh, situasi peserta didik, dan para calon pengajar yang diharapkan melaksanakan kegiatan.
11. Tujuan: mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
22. Metode dan material: menggembangkan dan mencoba menggunakan metode-metode dan material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut yang serasi menurut pertimbangan guru.
33. Penilaian (assesment): menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan itu dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuan baru.
44. Balikan (feedback): umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
Pengembangan kurikulum yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
Pada paragraf diatas disebutkan bahwa pengembangan kurikulum yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Bagaimana kurikulum dapat mempengaruhi kualitas pendidikan ? ...
Banyak unsur yang berperan dalam pengembangan kurikulum, salah satunya adalah seorang guru yang yang merupakan salah satu komponen manusiawi di bidang kependidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, salah satu peran guru adalah menjadi pelaksana kurikulum, guru dalam hal ini akan memberikan pengajaran sesuai dengan kurikulum untuk tercapainya tujuan yang ditentukan dalam proses belajar mengajar (PBM), guru harus menciptakan kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga akan memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan, karena pembelajaran berlangsung secara efektif, sesuai dengan acuan kurikulum yang telah ditentukan.
Dalam pengembangan kurikulum juga terdapat beberapa masalah antara lain sebagai berikut:
- Cara memilih materi yang akan diajarkan
- Perbedaan pandangan para pengembang
- Penerapan kurikulum pada setiap tingkat pendidikan
- Perumusan kurikulum yang fleksibel
- Pengaruh pergantian pemimpin
- Insentif untuk penerapan kurikulum
- Cara memperoleh informasi yang tepat untuk perumusan kurikulum
- Pemanfaatan sumber daya untuk perbaikan kurikulum
Dalam proses pengembangan kurikulum ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum, merupakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Menurut (Nana Syaodih Sukmadinata, 1997: 150-153) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang terbagi ke dalam dua kelompok: (1) prinsip-prinsip umum: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus: prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Sedangkan menurut (Sholeh Hidayat, 2013:73-78) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
b. Prinsip berorientasi pada tujuan; yakni kurikulum sebagai suatu system, memiliki tujuan, materi, metode, strategi, organisasi, dan evaluasi. Komponen tujuan atau kopetensi merupakan titik tolak dan focus bagi komponen-komponen lainnya dalam pengembangan system tersebut.
c. Prinsip fleksibilitas dan kontinuitas, yaitu; Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
d. Prinsip efisiensi dan efektivitas; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. Dan prinsip efektivitas yang mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
e. Prinsip inegritas; yakni pengembangan yang menunjukan adanya hubungan horizontal pengalaman belajar, sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam suatu kesatuan. Artinya, pengalaman belajar itu tidak berdiri sendiri, melainkan dapat diterapkan dalam bidang lainnya.
Dari uraian di atas, akan muncul lagi pertanyaan ; prinsip apa yang paling mendasar yang dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dan apakah kurikulum nasional kita saat ini (K13) sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia?
saya akan mencoba menjawab pertanyaannya, kurikulum berisikan garis besar pedoman dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar, dengan pengimplementasian kurikulum yang baik oleh guru, siswa dan aparatur sekolah maka dapat meningkatkan kualitas siswa perlahan namun signifikan. karena pada hakikatnya ketercapaian implementasi kurikulum pembelajaran tidak terlepas dari peran guru yang kreatif, siswa yang responsif dan sekolah sebagai fasilitator yang mumpuni dapat meningkatkan pencapaian tujuan pendidkan nasional yang bentuk outputnya yakni kualitas pendidikan lebih baik
BalasHapusSaya juga berpendapat dengan kk rini karena kurikulum terebut merupakan acuan atau pedoman suatu proses pembelajaran yang akan di laksanakan olek guru/dosen siswa/mahasiswa dan sekolah/universitas. Pelaksana tersebut la yg bisa membuktikan apakah kurikulum itu sesuai dengan apa yg di harapkan. Dan tentu akan kelihatan pengaruhnya dalam kualitas pendidikan.
BalasHapusTerima kasih atas tanggapan rini dan dian untuk pertanyaan pertama yaitu bagaimana peranan kurikulum dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
BalasHapusDitunggu tanggapan teman-teman untuk pertanyaan berikutnya yaitu :
*prinsip apa yang paling mendasar yang dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dan
*apakah kurikulum nasional kita saat ini (K13) sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia?
Hal yang menjadi pertanyaan adalah Prinsip apa yang paling mendasar yang dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan ?
HapusMenurut Saya prinsip yang paling mendasar dalam pengembangan kurikulum yaitu relevan (meliputi tujuan, isi, dan sistem penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan), fleksibel (memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi, tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik), kontiniu (contohnya seperti pelajaran yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi sudah diajarkan pada jenjang pendidikan sebelumnya), efektif dan efisien (yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai) serta Integritas (suatu kesatuan yang bermakna (suatu keseluruhan itu memiliki arti, nilai, manfaat atau faedah tertentu) dan berstuktur).
Apakah kurikulum nasional kita saat ini (K13) sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia?
Saya rasa sudah sesuai dengan kebutuhan masyararakat karna kurikulum K13 terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan IPTEK, hanya saja penerapannya belum optimal.
menurut dari sumber yang saya baca prinsip yang harus dipegang dalam mengembangkan kurikulum yaitu relevan, fleksibel, kontiniu, efektif, efisien dan praktis. Dilandaskan berdasarkan filsafat, sosial dan budaya, mahasiswa dan teori belajar. kesesuaikan K13 saat ini saya rasa sudah sejalan dengan perkembangan IPTEK, akan tetapi penerapannya masih belum optimal
BalasHapussaya setuju dengan tri, yang mana penjelasan dari Prinsip relevansi yaitu Lulusan pendidikan harus memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja karena pendidikan merupakan invested of man power resources. Untuk itu diperlukan kurikulum yang dapat mengantisipasi apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Relevansi adalah kesesuaian dan keserasian pendidikan dengan tuntutan masyarakat.
HapusRelevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik Dalam hal ini, pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan kehidupan nyata di sekitar peserta didik, sehingga peserta didik tidak merasa asing dengan kehidupan di sekitarnya.
Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang. Dalam kegiatan pengembangan kurikulum harus memperhatikan bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik pada saat ini bermanfaat baginya untuk menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang, atau dengan kata lain kurikulum harus bersifat anticipatory.
Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja. Hasil pendidikan juga harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini tidak saja terkait dengan segi bahan atau isi tetapi juga menyangkut segi belajar dan pengalaman belajar.
Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. pendidikan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berjalan sangat cepat dan dapat memberi sumbangan terhadap perkembangan tersebut. Pendidikan harus menyiapkan peserta didik baik sebagai produsen ilmu pengetahuan, tidak hanya sebagai konsumen iptek.
Menurut saya semua prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum merupakan dasar dari pengembangannya itu sendiri karena semua prinsip tersebut saling mendukung dan berkesinambungan satu sama lain. seperti yang telah di ungkapkan oleh triharyati bahwa prinsip yang harus dipegang dalam mengembangkan kurikulum yaitu relevan, fleksibel, kontiniu, efektif, efisien dan praktis.
BalasHapusSelanjutnya untuk permasalahan apakah kurikulum nasional kita saat ini yaitu K13 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Menurut saya sesuai atau tidaknya K-13 dengan kebutuhan masyarakat indonesia tergantung pada bagaimana K-13 itu dikembangkan oleh pelaku-pelaku yang menjalankannya yang paling utama adalah guru. Disinilah guru dituntut untuk dapat kreatif dalam menyesuaikan pengembangan kurikulum yang sudah ada dari pemerintah kedalam situasi dan kondisi dimana dia mengajar, seperti keadaan siswa, sarana dan prasarana serta potensi daerah lokal.
saya setuju dengan pendapat fira bahwa semua prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum merupakan dasar dari pengembangannya itu sendiri karena semua prinsip tersebut saling mendukung dan berkesinambungan satu sama lain. seperti yang telah di ungkapkan oleh triharyati bahwa prinsip yang harus dipegang dalam mengembangkan kurikulum yaitu relevan, fleksibel, kontiniu, efektif, efisien dan praktis.
Hapusberdasarkan sumber yang telah saya baca prinsip dalam pengembangan kurikulum yaitu relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, Praktis/efisiensi, efektivitas. dan untuk kesesuaikan K13 saat ini menurut saya sudah sejalan dengan perkembangan IPTEK, akan tetapi penerapannya masih belum optimal
BalasHapusSemua prinsip dalam pengembangan kurikulum kurikulum harus diterapkan dengan baik. Agar hasil dari pengembangan sesuai dengan yg diharapkan. saya sependapat dengan teman-teman bahwa prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum yaitu relevan, fleksibel, kontiniu, efektif, efisien dan praktis. jika salah satunya ada yang tidak ada tentunya akan menimbulkan ketimpangan dan hasil yang yang diharapkan tidak sesuai.
BalasHapusapakah kurikulum nasional kita saat ini (K13) sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia? penyusunan kurikulum ini sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan. akan tetapi sebagian masyarakat tidak sepenuhnya bisa menerapkannya secara baik. berbagai permasalahan seperti sarana dan prasarana, kemampuan pendidik dan lingkungan menjadi faktor penghambat keberhasilannya.
Menanbgapi pertanyaan bagaimana kurikulum dapat mempengaruhi kualitas pendidikan ?
BalasHapusKurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meniingkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan.
Di dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki banyak aktor yang semuanya berpengaruh pada mutu sebuah pendidikan seperti halnya kepala sekolah, guru atau tenaga pengajar, siswa didik dan bahkan sebuah lembaga itu sendiri. Untuk mendapatkan mutu pendidikan yang baik maka semua aktor dalam pendidikan harus berfungsi dengan baik.
Prinsip yang paling mendasar dalam kurikulum ada prinsip umum dan prinsip khusus. Dimana prinsip umu meliputi relevansi, fleksibilitas, efektivitas, kontinuitas, praktis, Integritas. Sendangkan prinsip khusus meliputi tujuan kurikulum, isi kurikulum, didatik-metodik, media atau sumber belajar, dan evaluasi. Kurikulum 2013 yang di terapkan saat ini sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat indonesia, namun penerapannya masih belum optimal dikarenakan masih kurangnya pengetahuan mengenai kurikulum 2013.
BalasHapussaya setuju dengan teman" diatas dimana prinsip paling mendasar dalam pengembangan kurikulum adalah prinsip umum dan prinsip khusus. dan untuk pertanyaan 3 saya rasa sudah sesuai tetapi penerapannya saja yang belum maksimal
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan yang ketiga,
BalasHapusKurikulum 2013 menurut saya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, karna memang di zaman sekarang ini karakter dari siswa atau pelajar banyak yang melenceng atau tidak sesuai lagi dengan norma-norma yang ada, dikarenakan merek yang sudah terbiasa dengan gadget yang mengakibatkan mereka kurang bersosialisasi dna berinteraksi dengan sekitar, sehingga dengan adanya kurikulum 2013 yang berbasis dengan pembentukan karakter dapat menjawab keresahan dan kebutuhan masyarakan mengenai permasalahan karakter pelajar di masyarakat saat ini