Materi 14

INOVASI SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN 5E DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

LEARNING CYCLE 5E

        Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2012).
       Ramadhani (2012) menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Salah satu model pembelajaran inovatif yang mampu memfasilitasi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran siklus belajar 5E (learning cycle 5E).
         Model belajar ini menyarankan agar proses pembelajaran dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif sehingga proses asimilasi, akomodasi dan organisasi dalam struktur kognitif siswa. Bila terjadi proses konstruksi pengetahuan dengan baik maka siswa akan dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang dipelajari.
       Siklus belajar 5E (learning cycle 5E) adalah salah satu model konstruktivis lengkap dalam kasus pembelajaran berbasis riset atau brainstorming yang digunakan di dalam kelas (Campbell dalam Tuna & Kacar, 2013). Learning cycle 5E berpusat pada siswa (student centered) dengan kegiatan yang memberikan dasar untuk observasi, pengumpulan data, analisis tentang kegiatan, peristiwa, dan fenomena. Learning cycle 5E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif (Fajaroh & Dasna, 2008; Wibowo et al., 2010). Model pembelajaran siklus belajar 5E (learning cycle 5E) memotivasi siswa untuk masuk dalam topik melalui beberapa tahap pembelajaran dengan tujuan untuk mengeksplorasi subjek, memberikan definisi pada pengalaman mereka, mendapatkan informasi lebih rinci tentang pembelajaran mereka, dan untuk mengevaluasinya (Wilder & Shuttleworth dalam Hagerman, 2012; Tuna & Kacar, 2013).

Sintak pembelajaran Learning Cycle
Pada penerapan tiga tahap siklus tersebut mengalami perkembangan. Tiga siklus tersebut kini dikembangkan menjadi lima tahap (lorsbach, 2002) yang terdiri atas tahap pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), elaborasi (elaboration), dan evaluasi (evaluation). 

Tahap pembelajaran siklus (learning cycle)

1. Pembengkitan Minat (Engagement)
      Tahap pembengkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingitahuan siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dilakuakan dengan mengajukan pertanyaan tentang topik faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). Dengan demikian siswa akan memberikan respon/jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan pijakan oleh guru untuk mengetahui pengatahuan awal siswa tentang pokok bahasan. Kemudian guru perlu melakukan identifikasi ada tidaknya kesalahan konsep pada siswa. Pada fase ini juga siswa diajak untuk membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan depelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. Dalam hal ini guru harus membangun keterkaitan antara pengalaman keseharian siswa dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.

2. Eksplorasi (Exploration)
      Pada tahap eksplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa. kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru untuk melakukan dan mencatat ide-ide melalui kegiatan-kegiatan praktikum atau telaah literatur. Pada tahap ini guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pada dasarnya tujuan tahap ini adalah mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa apakah sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah, sebagian benar.

3. Penjelasan (Explanation)
      Pada tahap ini guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/ pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan siswa, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru serta mengatur jalannya diskusi. Dengan adanya diskusi tersebut, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas, dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi sehingga siswa dapat menemukan istilah-istilah dan konsep yang dipelajari.

4. Penerapan Konsep (Elaborasi)
      Penerapan merupakan kemampuan untuk menerakan suatu kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah kehidupan yang nyata pada kasus atau problem yang kongkrit dan baru (Sri Esti Wuryani, 2006:212). Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri-ciri yang sama. Konsep dapat dilambangkan dalam bentuk kata yang mewakili konsep itu. Pada tahap elaborasi siswa menerapkan konsep dan keterampilan yag telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan/ mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya. Jika tahap ini dapat dirancang dengan baik oleh guru maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Meningkatnya motivasi belajar siswa tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa.

5. Evaluasi
      Evaluasi merupakan tahap akhir dari siklus belajar. Pada tahap evaluasi, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahamana siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, atau penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi proses penerapan siklus belajar, apakah berjalan cukup baik, baik, atau masih kurang.

Berdasarkan hasil penelitian Siswono (2011:549) tingkatan paling tinggi pada berpikir kreatif terletak pada aspek kebaruan, kemudian fleksibilitas dan aspek paling sedikit adalah kefasihan. Novelty atau kebaruan ditempatkan pada posisi tertinggi karena merupakan ciri utama untuk menilai produk pemikiran kreatif. Fleksibilitas ditempatkan sebagai posisi penting berikutnya karena mengacu pada produksi beberapa gagasan yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah tugas. Kefasihan diindikasikan saat peserta didik dengan lancar menghasilkan ide berbeda yang sesuai dengan pertanyaan tugas. Rahmi (2016:68) dalam penelitiannya menyatakan bahwa aspek fluency memiliki tingkat persentase tertinggi dari aspek flexibility dan novelty. 

Munandar (2012:192) berpendapat untuk mengetahui tingkat kekreatifan seseorang, perlu adanya penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif. Di bawah ini merupakan penilaian dan perilaku peserta didik yang diharapkan.

Materi              : Larutan Asam-Basa
Model              : 5e
Dampak           : Kemampuan Argumentasi
Pertemuan       : Ke-1
Model Konvensional (Model PJBL)
Inovasi Sintaks Model PJBL
Dampak Argumentasi
Tahapan pembangkitan minat (engagement)
Tahapan pembangkitan minat (engagement) kombinasi tahap orinetasi inkuiri

·       Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa
·         Guru mengkondisikan siswa supaya siap untuk melaksanakan proses pembelajaran
-
·       Mengajukan pertanyaan tentang proses aktual dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan)
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
-
·       Mengaitka topik yang dibahas dengan pengalaman siswa. Mendorong siswa untuk mengingat pengalaman sehari-harinya dan menunjukkan keterkaitannya dengan topik pembelajaran yang dibahas
·         Guru menampilkan suatu sampel percobaan berupa buah jeruk dan sabun mandi, lalu kepada sampel yang lebih kompleks memberikan kesempatan pada beberapa orang siswa untuk mencicipi sampel berupa coca-cola, air zam-zam, air mineral pristine 8+.
-
·         Guru memaparkan pertanyaan seperti “apa yang kalian rasakan pada indra kalian mengenai sampel tadi? Sifat apa yang membedakan beberapa sampel tadi? lantas bagaimana cara membedakannya? Apakah beberapa minuman contoh tadi baik untuk lambung bila dikonsumsi? Sertakan alasan yang jelas”
-
Tahap Eksplorasi (exploration)
Merumuskan hipotesis kombinasi tahap eksplorasi

·      Membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri
·         Guru mengembangkan kemampuan menebak siswa (menduga/berhipotesis) mengenai pemecahan masalah
Claim
Siswa berhipotesis mengenai permasalahan yang dipaparkan oleh guru
·      Guru berperan sebagai fasilitator
·         Guru mendorong siswa untuk merumuskan jawaban pemecahan masalah
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa merumuskan permasalahan
·      Mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
·         Membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri
-
·      Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan siswa, mendengar secara kritis penjelasan antarsiswa
·      Mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia buat
·      Memberi definisi dan penjelasan dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar berdiskusi
·      Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan siswa, mendengar secara kritis penjelasan antarsiswa
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa merumuskan permasalahan
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia buat
·      Memberi definisi dan penjelasan dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar berdiskusi
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa menjelaskan konsep dengan kalimat sendiri
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia buat
Tahap Penjelasan (explanation)
Tahap Penjelasan (explanation)

·      Mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
·      Mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa menjelaskan konsep dengan kalimat sendiri
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia buat
·      Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan siswa
·      Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan siswa
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa memberikan klarifikasi jawaban
·      Mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru
·      Mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia buat
·      Memandu diskusi
·      Memandu diskusi
Evidence, Claim, Reasoning
Tahap Pengayaan (elaboration)
Tahap Pengayaan (elaboration)

·      Mengingatkan siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/bukti saat mereka mengeksplorasi situasi baru
·      Mengingatkan siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/bukti saat mereka mengeksplorasi situasi baru
Evidence, Claim, Reasoning
·      Mendorong dan memfasilitasi siswa mengaplikasi konsep/keterampilan dalam setting yang baru/lain
·      Mendorong dan memfasilitasi siswa mengaplikasi konsep/keterampilan dalam setting yang baru/lain
Evidence, Claim, Reasoning
Tahapan Evaluasi (evaluation)
Tahapan Evaluasi (evaluation)

·      Mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru
·      Mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru
Evidence, Claim, Reasoning
·      Mendorong siswa melakukan evaluasi diri
·      Mendorong siswa melakukan evaluasi diri
Evidence, Claim, Reasoning
·      Mendorong siswa memahami kekurangan/kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran
·      Mendorong siswa memahami kekurangan/kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran
Evidence, Claim, Reasoning
·      Guru mempertegas maksud konsep yang disajikan pada pertemuan ini

·      Guru memberikan tugas essay




1. menurut pendapat kalian apakah inovasi yang telah saya buat sudah efektif dan sudah lebih baik dari sintaks sebelumnya ?
2. apa saran dan pendapat kalian terhadap inovasi yang sudah saya buat?

Komentar

  1. menurut saya inovasi sintaks yang kakak buat sudah bagus dan mungkin dapat di terapkan dalam proses pembelajaran. namun, untuk mengukur keefektifannya harus diujicoba terlebih dahulu dan di bandingkan tiap pertemuan, sehingga bisa diukur apakah model tsb layak atau tidak dipakai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, benar kata rina untuk melihat keefektifan perlu diuji dari berbagai modelnya dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebaiknya aspek argumentasi nya dijelaskan disetiap sintaks

      Hapus
  2. Menurut saya inovasi yang kak nelly buat sudah baik dan bagus, namun untuk masalah keefektifan dari sintak model menurut saya tidak bisa langsung kita bilang efektif atau tidak efektif karna disini kita melihat kefektifan nya jika telah melakukan proses dilapangan nah setelah itu barulah kita bisa menilai apakah efektif atau tidak, apa yang harus dikurang atau ditambah, Jika terbukti hasil belajar tinggi maka model yg diterapkan efektif terhadap proses pembelajaran siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapt dngan Rini "masalah keefektifan dari sintak model menurut saya tidak bisa langsung kita bilang efektif atau tidak efektif karna disini kita melihat kefektifan nya jika telah melakukan proses dilapangan nah setelah itu barulah kita bisa menilai apakah efektif atau tidak, apa yang harus dikurang atau ditambah, Jika terbukti hasil belajar tinggi maka model yg diterapkan efektif terhadap proses pembelajaran siswa.

      Hapus
  3. menurut saya inovasi sintak yang dibuat sudah baik dan dapat meningkatkan kemampuan argumentasi siswa dilihat dari sintak-sintak tersebut. sependapat dengan kak rina untuk mengukur keefektifannya harus diujicoba terlebih dahulu dan di bandingkan tiap pertemuan, sehingga bisa diukur apakah model tsb layak atau tidak dipakai dalam proses pembelajaran. sedikit saran juga pada bagian evaluasi akan lebih baik jika guru membimbing siswa dalam menyimpulkan pembelajarannya sendiri bukan hanya langsung mempertegas maksud konsep yang disajikan pada pertemuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan fira bahwa inovasi sintak yang dibuat oleh kakak nelly sudah baik dan dapat diterapkan pada proses pembelajaran, saran saya untuk mengukur keefektifannya harus di uji coba terlebih dahulu

      Hapus
    2. Saya sependapat deengan kk fira Dan kk rina bahwa untuk mengukur keefektifannya harus diujicoba terlebih dahulu dan di bandingkan tiap pertemuan, sehingga bisa diukur apakah model tsb layak atau tidak dipakai dalam proses pembelajaran.

      Hapus
  4. saya akan menjawab pertanyaan kak nelly,menurut pendapat kalian apakah inovasi yang telah saya buat sudah efektif dan sudah lebih baik dari sintaks sebelumnya ?

    menurut saya inovasi yang kak nelly buat sudah bagus, untuk ke efektifannya masih perlu diujicobakan lagi dilapangan. dan sedikit saran untuk kak nelly,pada kegiatan yang dilakukan perlu didetailkan lebih lanjut, dan kemampuan argumentasinya diharapkan secara eksplisit dimasukkan dalam kegiatan belajar.

    BalasHapus
  5. Menurut saya inovasi sintaks dengan keefektifan bisa dilakukan dengan uji cova terlebih dahulu kemudian melalkukan evaluasi dan revisi untuk melihat sampai mana ketercapaian model tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan kak rahmah widia bahwa keefektifan dapat diketahui setelah dilakukan uji coba dan dilakukan evaluasi

      Hapus
  6. Menurut saya inovasi yang kak nelly buat sudah baik dan bagus, untuk inovasi sintaks yang dinovasi oleh kak nelly sudah bagus karena sudah mengubah tahap Eksplorasi (exploration) menjadi merumuskan hipotesis kombinasi tahap eksplorasi untuk dampak terhadap argumentasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. inovasi sintaks yang dibuat sudah bagus, tampak adanya perubahan pada beberapa tahap. saya menyarankan pada setiap sintaks agar difokuskan kemampuan apa yang ingin ditonjolkan.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Blog 5

Materi 3

Materi Blog 4