Materi Kimia Kelas XI - Larutan Penyangga
LARUTAN PENYANGGA
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup
dalam tubuh makhluk hidup
- Mengidentifikasi pH larutan penyangga ketika diencerkan, ditambah sedikit asam atau ditambah sedikit basa
- Memahami penjelasan tentang cara membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
- Menentukan pH larutan penyangga
- Membahas peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan industri.
Pengertian Larutan Buffer
Larutan
penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan) pH-nya
dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air . pH larutan
buffer tidak berubah (konstan) setelah
penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu menetralkan
penambahan asam maupun basa dari luar.
Larutan
penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar merupakan
larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam,
sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena
larutan penyangga mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri
atas komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH,
sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH.
Laruat
buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terdiri dari:
Campuran asam lemah dengan garamnya.
Contoh:
Campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan CH3COONa (basa
konjugasi) membentuk larutan buffer asam, dengan reaksi:
CH3COOH
+ NaOH → CH3COONa + H2O
Campuran basa lemah dengan garamnya.
Contoh:
Campuran dari larutan NH4OH (basa lemah) dan larutan NH4CL (asam konjugasi)
membentuk larutan buffer basa, dengan
reaksi:
NH4OH
+ HCl → NH4CL + H2O
Macam Larutan Buffer
Komponen
Larutan Buffer / Penyangga Terbagi Menjadi:
1. Larutan
Penyangga Asam
Larutan
penyangga asam merupakan campuran asam lemah dengan basa konjugasinya, larutan
penyangga asam memiliki nilai pH kurang dari 7, Contohnya:
CH₃COOH
(asam lemah) dan CH₃COO⁻ (basa konjugasinya).
Dikarenakan
dalam suatu larutan mengandung CH₃COOH (asam lemah) dan dan CH₃COO⁻(basa
konjugasinya), sehingga rumusnya sebagai berikut:
pH = pKa –
log a/g
Keterangan : Ka = Tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
2. Larutan
Penyangga Basa
Larutan
penyangga basa merupakan campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan
penyangga basa memiliki nilai pH lebih besar dari 7, Contohnya:
NH₃ (basa
lemah) dan NH₄⁺ (asam konjugasinya).
Dikarenakan
dalam suatu larutan mengandung NH₃ (basa lemah) dan NH₄+ (asam konjugasinya),
sehingga rumusnya sebagai berikut:
pOH = pKb –
log b/g
Keterangan : Ka = Tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa
lemah
g = jumlah mol asam konjugasi
kemudian
menentukan nilai pH dengan cara:
pH = 14 -
pOH
Sifat Larutan Buffer
•
Mampu mempertahankan pH walaupun ditambah
sedikit asam kuat maupun basa kuat.
•
Pengenceran pada larutan penyangga, tidak akan
merubah pH.
•
Semakin banyak jumlah mol nya, maka semakin kuat
juga dalam mempertahankan pH.
•
Pada suhu yang tetap atau tidak berubah, nilai
Ka selalu tetap.
•
Campuran garam dan asam mempunyai pH yang
setabil andai pH campuran terletak antara pKa-1 dan pKa+1
Rumus Larutan Peyangga
Larutan
Penyangga Asam
Dapat
digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
Larutan
Penyangga Basa
Dapat
digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
Kapasitas Larutan Penyangga
Pada
dasarnya, larutan penyangga memegang peranan penting untuk mempertahankan pH
dalam rentang tertentu. Artinya, semakin besar kemampuan larutan penyangga
untuk mempertahankan pH, semakin baik pula kualitasnya. Nah, kemampuan larutan
penyangga untuk mempertahankan pH inilah yang disebut sebagai kapasitas larutan
penyangga. Terdapat dua faktor yang memengaruhi kapasitas larutan penyangga,
yaitu sebagai berikut.
1. Jumlah mol
Semakin
besar jumlah mol asam/basa dan asam konjugasi/basa konjugasi, semakin besar
pula kemampuan larutan untuk mempertahankan pH. Contohnya, 2 mol CH3COOH
dan 2 mol CH3COONa memiliki kapasitas larutan penyangga lebih besar
daripada 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa.
2. Perbandingan jumlah mol
Perbandingan
jumlah mol juga memegang peranan penting untuk menentukan kapasitas larutan
penyangga. Semakin besar perbandingannya, semakin baik sifat larutan penyangga
tersebut. Sebagai contoh, yaitu kapasitas larutan penyangga 1 mol CH3COOH
dan 1 mol CH3COONa lebih besar daripada 1 mol CH3COOH dan
2 mol CH3COONa. Hal itu dikarenakan perbandingan jumlah 1 mol CH3COOH
dan 1 mol CH3COONa adalah 1 : 1 (bernilai 1), sedangkan 1 mol CH3COOH
dan 2 mol CH3COONa adalah 1 : 2 (bernilai 0,5).
Sampai sini,
semakin paham kan Quipperian? Selanjutnya, akan dijelaskan cara kerja larutan
penyangga, sehingga diharapkan mampu menjawab pertanyaan Quipperian, mengapa
kok larutan penyangga bisa mempertahankan pH dalam larutan.
Fungsi Larutan Buffer
Adanya
larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut,
terdapat Fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia
seperti pada cairan tubuh.
• Cairan
tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4–
dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan
basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir
konstan yaitu sekitar 7,4.
• Menjaga
pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45, yaitu dari ion
HCO3–denganion Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis,
akibatnya terjadi hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH
darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati
dan pencernaan akan terganggu.
• Menjaga
pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak/teroksidasi (asambenzoat
dengan natrium benzoat).
• Selain
itu penerapan larutan buffer ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
seperti pada obat tetes mata.
Contoh Soal :
1.
Pernyataan yang benar tentang larutan penyangga adalah ….
a. mempertahankan pH sistem agar
tetap
b. memiliki komponen asam dan basa
yang selalu berupa pasangan konjugasi
c. mampu mengatasi penambahan asam
dan basa dalam jumlah banyak
d. memiliki kapasitas tertentu
e. pengenceran tidak mengubah
konsentrasi ion H+ dan OH–
Jawaban : A
Pembahasan:
Larutan penyangga atau larutan buffer
adalah larutan yang mampu mempertahankan pH pada kisarannya apabila terjadi
upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahan sedikit asam,
sedikit basa, atau pengenceran.
2. Yang
merupakan larutan penyangga adalah ….
a. CH3COOH/CHOOH
b. CHOO–/CH3COO–
c. HCl/Cl–
d. NH3/NH4OH
e. HOCl/OCl–
Jawaban : E
Pembahasan :
Penyangga itu ada dua jenis yaitu
penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa konjugasinya) dan penyangga
basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya).
Asam lemah/asam lemah
Basa konjugasi/basa konjugasi
Asam kuat/ion
Basa lemah/basa lemah
Asam lemah/basa konjugasi
3. Pada
penambahan sedikit basa pada larutan penyangga HOCl/OCl– menyebabkan
….
a. [HOCl] berkurang
b. [OCl–]tetap
c. [HOCl]/ [OCl–]
bertambah
d. pH sistem tetap
e. larutan menjadi
basa
(KIMIA SMA XI.
J.M.C. Johari, MSc.dan Ir. M. Rachmawati, MPhil. Esis. 2009 .h. 265)
Jawaban : D
Pembahasan :
Penyangga itu ada
dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa konjugasinya)
dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya). HOCl
merupakan asam lemah sedangkan OCl– merupakan basa konjugasi. Hal
ini merupakan larutan penyangga.
Larutan penyangga
atau larutan buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan pH pada kisarannya
apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahan
sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.
4. Larutan
penyangga dapat dibuat dengan pencampuran berikut, kecuali ….
a. asam lemah berlebih dan basa kuat
b. basa lemah dan garamnya
c. garam asam lemah berlebih dan asam
kuat
d. asam lemah dan basa lemah
e. basa lemah dan asam konjugasinya
Jawaban : D
Pembahasan :
Larutan penyangga yang mengandung
komponen asam dan basa berupa pasangan konjugasi, dapat disiapkan sebagai
berikut:
asam lemah berlebih dan basa kuat,
contoh : CH3COOH/CH3COO– dari CH3COOH
berlebih dengan NaOH.
Basa lemah dan garamnya, contoh : NH3/NH4+
dari NH3 dengan NH4Cl.
garam asam lemah berlebih dan asam
kuat, contoh : CH3COOH/CH3COO– dari CH3COONa
berlebih dengan HCl.
basa lemah dan asam konjugasinya,
contoh : NH4OH dengan NH4+.
5. Campuran
di bawah ini merupakan komponen larutan penyangga, kecuali ….
a. NH4Cl dan NH3
b. CH3COONa dan CH3COOH
c. CH3COOH dan NaOH
d. NaOH dan NaHCO3
e. NaOH dan HCl
(KIMIA SMA XI. J.M.C. Johari, MSc.dan
Ir. M. Rachmawati, MPhil. Esis. 2009 .h. 266)
Jawaban : E
Pembahasan :
Penyangga itu ada dua jenis yaitu
penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa konjugasinya) dan penyangga
basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya).
Komponen penyangga asam dapat dibuat
dari campuran asam lemah + basa kuat atau asam lemah + garamnya dan komponen
penyangga basa dapat dibuat dari campuran basa lemah + asam kuat atau basa
lemah + garamnya.
NH4Cl dan NH3 =
basa lemah + garamnya (penyangga)
CH3COONa dan CH3COOH
= garam + asam lemah (penyangga)
CH3COOH dan NaOH = asam
lemah + basa kuat (penyangga)
NaOH dan NaHCO3 = basa
kuat + garam (penyangga)
NaOH dan HCl = basa kuat + asam kuat
(bukan penyangga)
6. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga
adalah ….
a. 100 mL NH4OH 0,2
M + 100 mL HCl 0,1 M
b. 100 mL NH4OH 0,2
M + 100 mL HCl 0,3 M
c. 100 mL NaOH 0,2
M + 100 mL CH3COOH 0,2 M
d. 100 mL NaOH 0,2
M + 100 mL HCN 0,1 M
e. 100 mL NaOH 0,2
M + 100 mL HCN 0,2 M
(KIMIA SMA XI. Nana
Sutresna. Grafindo. 2013 .h. 274)
Jawaban : A
Pembahasan :
Asam-asam maupun
basa yang terlibat memiliki valensi yang sama, satu. Tinggal dilihat dari
masing-masing campuran perbandingan molnya untuk melihat ada tidaknya sisa dari
asam lemah atau basa lemahnya.
Komentar
Posting Komentar