Materi Kimia Kelas XI - Laju Reaksi
LAJU REAKSI
3.6 Menjelaskan
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan
3.7 Menentukan
orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaanBanyak reaksi yang terjadi di sekitar kita dengan kecepatan (laju reaksi) yang berbeda-beda.
Laju reaksi yang dimaksud di sini adalah laju berkurangnya jumlah
reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu.
Dalam laju reaksi digunakan jenis konsentrasi molaritas (M), dimana :
Jenis Konsentrasi Molaritas
Selain itu, molaritas (M) juga
dapat diketahui dengan data persen larutan (P), massa jenis larutan (ρ), dan
massa moekul relatif (Mr).
Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan laju reaksi juga dapat dikaitkan dengan laju perubahan
konsentrasisuatu reaktan, sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
Pada reaksi A + B → C +
D
Nilai persamaan laju reaksiadalah sebagai berikut:
Di mana:
k = konstanta/tetapan laju reaksi
x = orde/tingkat reaksi terhadap A
y = orde/tingkat reaksi terhadap B
x = y = orde reaksi total
Contoh Reaksi dan Rumus Laju Reaksi dari Hasil Eksperimen
Berikut ini terdapat beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang
diperoleh dari hasil eksperimen:
Orde Reaksi
Besarnya orde reaksi tergantung dari besarnya laju reaksi apabila
diberi perlakuan terhadap konsentrasi reaktannya.
1. Reaksi orde nol
Pada reaksi kimia dengan orde nol, laju reaksi akan tetap walaupun
telah dilakukan perlakuan terhadap konsentrasi reaktannya.
2. Reaksi orde satu
Pada reaksi kimia dengan orde satu, besarnya laju reaksi berbanding
lurus dengan besarnya konsentrasi reaktan. Misalnya, jika konsentrasi reaktan
ditingkatkan 3 kali semula, maka laju reaksi juga akan meningkat 3 kali dari
semula.
3. Reaksi order dua
Pada reaksi kimia dengan orde dua, besarnya laju reaksi adalah pangkat
dua dari peningkatan konsentrasi reaktannya. Misalnya, jika konsentrasi reaktan
ditingkatkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan meningkat 22 atau 4 kali dari
semula.
4. Reaksi orde negatif
Pada reaksi kimia dengan orde negatif, laju reaksi bebanding terbalik
dengan konsentrasi reaktannya.
Tidak semua reaksi kimia dapat ditentukan orde reaksinya hanya dari
persamaan kimia, melainkan juga harus dari data eksperimen atau percobaan.
Namun, terkadang hasil perhitungan orde reaksi sama dengan koefisien reaksi.
Manfaat Laju Reaksi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu
dapat berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas
permukaan. Jika kita mengetahui bahwa luas permukaan itu mempengaruhi laju
reaksi, pasti kita akan memperkecil luas permukaan suatu zat sebelum
mengolahnya.
Beberapa contoh penerapan Laju
Reaksi dalam kehidupan sehari hari :
· Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris
terlebih dahulu gula merah yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
· Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan
menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
· Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih
dulu menggerus kacang goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lain.
· Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat
kertas digerus terlebih dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas
pemukaan bidang sentuh sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung
sempurna.
· Bahan baku yang sering di tambang, tersedia
dalam bentuk butir-butiran kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya,
butiran-butiran tersebut dihancurkan sampai halus.
· Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi
yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksinya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain:
1. Konsentrasi Reaktan
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak jumlah partikel
reaktan yang bertumbukan, sehingga semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan
dan lajunya meningkat. Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju
reaksi korosi besi lebih tinggi pada udara yang kelembabannya lebih tinggi
(konsentrasi reaktan H2O tinggi)
2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu
pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin
aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju
reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel
semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari
pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan
memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat
memperbesar laju reaksi.
4. Keberadaan Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.
Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.
Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
5. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju
reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin
cepat.
Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka
semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh,
yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Rumus Laju Reaksi
Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan
secara matematis untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia: A → B, maka
laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi
atau jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A)
berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah. Perhatikan diagram perubahan
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada Gambar 3.
Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi.
Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita
definisikan sebagai:
a. berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi) per satuan
waktu, atau
b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk) per satuan waktu,
atau
dengan +Δ[P] = bertambahnya konsentrasi
produk (hasil reaksi). Untuk reaksi : A → B, laju bertambahnya zat B adalah :
Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal : pA + qB → rC.
Untuk reaksi demikian, maka :
Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan
karena hanya menunjukkan sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt
masing-masing sama, maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan
konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi berbanding lurus dengan mol serta
berbanding lurus pula dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju
reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi.
Perbandingan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut.
rA :
rB : rC = p : q : r
Contoh soal 1
Pertanyaan: Tentukan persamaan laju reaksi di atas!
Penyelesaian:
Untuk mencari orde reaksi NO, gunakan data eksperimen
yang memuat konsentrasi Br2 dengan nilai tetap yaitu eksperimen 1 dan 2.
Maka diperoleh persamaan:
Untuk mencari orde reaksi Br2, kita gunakan eksperimen yang mana saja
karena tidak ada data eksperimen yang memuat konsentrasi NO dengan nilai yang
sama.
Maka persamaan laju reaksinya adalah:
Contoh soal 2
Pada temperatur 270C, gas brom dapat bereaksi dengan nitrogen monoksida
menurut persamaan reaksi:
Data hasil eksperimen dari reaksi itu adalah sebagai berikut:
Tentukan:
a. Tingkat reaksi terhadap NO
b. Tingkat reaksi terhadap Br2
c. Tingkat reaksi total
d. Persamaan laju reaksinya
Penyelesaian:
Misalkan persamaan laju reaksi adalah:
a. Untuk menentukan tingkat reaksi terhadap NO, kita gunakan
konsentrasi mol Br2yang sama, yaitu percobaan 1 dan 4. Sehingga diperoleh:
Tingkat reaksi terhadap NO adalah 2
b. Untuk menentukan tingkat reaksi terhadap Br2digunakan konsentrasi
mol [NO] yang sama yaitu percobaan 1 dan 2.
Tingkat reaksi orde Br2 adalah 1
c. Tingkat reaksi orde total adalah m+n = 2+1 = 3
Persamaan laju reaksinya adalah sebagai berikut:
Sumber:
Priambodo, Erfan, dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia. Jakarta:Kemdikbud
Widhy, Purwaty. Laju Reaksi. Yogyakarta: UNY
https://materi78.files.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar