Materi Blog 6


Penyusunan Rubrik Penilaian Argumentasi 
dalam Pembelajaran Kimia

Argumentasi ilmiah merupakan sebuah pernyataan yang didukung oleh beberapa bukti atau fakta yang diukur atau diamati dari kegiatan penyelidikan dan menghubungkan itu semua secara bersama-sama dengan fakta ilmu pengetahuan. Dasar tulisan yang bersifat argumentatif ini adalah berpikir kritis dan logis, sehingga pemikirannya didasarkan pada fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada (Keraf, 2007). Oleh karena itu melalui argumentasi, peserta didik dapat berusaha menunjukkan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu klaim benar atau tidak.
Secara kebahasaan argumentasi berasal dari kata “argumen” yang bearti alasan. Argumentasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang dalam menyampaikan suatu pendapat yang disertai fakta yang menguatkan pendapat tersebut. Menurut Siegel (1995) argumentasi memainkan peran penting dalam membangun penjelasan, model dan teori-teori.
Argumentasi menurut para ahli
·    Mc.Neill (2006) dalam Pritasari et al. (2016) argumentasi memuat tiga aspek meliputi claim, evidence, dan reasoning. Claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan. Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. Reasoning merupakan suatu alasan atau pembenaran yang menghubungkan pernyataan dengan bukti.
·   Tan (2003) dalam Pritasari et al. (2016) fase claim adalah suatu pernyataan yang berupa masalah dari pemikiran setiap siswa. Dan pada fase ini siswa membuat daftar berupa pernyataan mengenai identifikasi masalah, rumusan masalah, serta analisis masalah. Pada fase kedua yaitu Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. Menurut Wilson (2010) dalam Pritasari et al. (2016) fase ini siswa berdiskusi terkait daftar permasalahan dan mencari bukti yang mendukung pernyataan awal terkait masalah. Semua informasi yang masing-masing individu peroleh didiskusikan untuk menentukan informasi yang tepat digunakan sebagai data pendukung. Pada fase ketiga yaitu Reasoning adalah pembenaran terkait pernyataan dan bukti yang digunakan. Siswa dalam kelompok melaporkan dan menyajikan solusi hasil diskusi. Selama presentasi siswa memberi penjelasan terkait solusi permasalahan hasil diskusi.
·  Saracaloglu (2011) dalam Pritasari et al. (2016) kemampuan menjelaskan dan memberi pembenaran berdasarkan pernyataan yang didukung oleh data merupakan bagian dari kemampuan menciptakan argumen. Sedangkan pada fase claim muncul dalam bentuk pernyataan berupa kesimpulan atau keputusan. Kesimpulan didukung oleh evidence atau bukti yang kuat. Reasoning juga muncul berupa analisis yang memberi pembenaran terkait kesimpulan atau keputusan yang dibuat. Keputusan yang berupa sebuah pernyataan dengan didukung bukti dan hasil analisis merupakan dasar suatu argumen (Pritasari et al., 2016).
·    Menurut Toulmin (2003), argumentasi terdiri dari unsur-unsur berikut: a) Klaim, merupakan pernyataan yang disajikan dalam menanggapi sebuah masalah, b) Data, meliputi bukti atau dukungan pada saat klaim dibuat, c) Warrant/jaminan, yang mendukung hubungan antara klaim dan data, d) Backing/dukungan, dikenal sebagai pendukung dari warrant, e) Qualifier, yang merupakan istilah yang menunjukkan sifat kemungkinan klaim, dan f) Reservation, mengacu pada kondisi dimana warrant tidak akan bertahan dan tidak dapat mendukung klaim. Unsur-unsur ini merupakan dasar dari tulisan argumentatif dan kerangka untuk menulis esai argumentative.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa argumentasi merupakan sebuah wacana untuk meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan, dengan didukung oleh fakta-fakta, sehingga mampu meyakinkan dan membuktikan bahwa pendapat tersebut benar atau tidak. Kriteria pertama dari argumen yaitu klaim merupakan sebuah opini atau pendapat yang dikemukakan oleh seseorang atau sebuah kesimpulan yang ingin diterima oleh orang lain. Kriteria kedua dari argumen adalah dukungan yang disediakan untuk klaim baik berupa bukti dan penalaran yang menghubungkan bukti dengan klaim. Bukti merupakan sesuatu yang dapat membuat audien menerima dan dapat digunakan untuk mendukung klaim yang tidak diterima. Kriteria ketiga dari argumen adalah berusaha untuk mempengaruhi seseorang yang berada dalam ketidaksetujuan. “Berusaha untuk mempengaruhi” adalah sangat penting menentukan sukses dan tidaknya pendapat seseorang.

Berikut ini contoh dari pengembangan instrumen penilaian terhadap kemampua argumentasi siswa: 
Rubrik penilaian kemampuan Argumentasi siswa
No
Aspek Kemampuan
Argumentasi
Indikator
Kriteria Penilaian
1
Evidence
(ade, dkk. 2016)
Menentukan pokok permasalahan
Skor 5 jika siswa mendiskusikan secara baik, jelas (pokok) sesuai rumusan masalah dan terselesaikan
Skor 4 jika siswa mendiskusikan secara baik, jelas (pokok) sesuai rumusan masalah tetapi tidak terselesaikan
Skor 3 jika siswa mendiskusikan kurang baik dan kurang jelas (pokok) sesuai rumusan masalah dan terselesaikan
Skor 2 jika siswa hanya sebagian mendiskusikan pokok permasalahan
Skor 1 jika siswa hanya menyalin pokok permasalan dari kelompok lain
Mempersentasikan hasil diskusi anggota kelompok, menyajikan laporan atau grafik dari hasil pengumpulan data/pengamatan dan teori pendukung untuk menjawab rumusan masalah
Skor 5 jika siswa Mempersentasikan hasil diskusi anggota kelompok dengan baik dan jelas, menyajikan laporan atau grafik dari hasil pengumpulan data / pengamatan dan teori pendukung untuk menjawab rumusan masalah
Skor 4 jika siswa Mempersentasikan hasil diskusi anggota kelompok dengan baik dan jelas, menyajikan laporan atau grafik dari hasil pengumpulan data / pengamatan tanapa teori pendukung untuk menjawab rumusan masalah
Skor 3 jika siswa Mempersentasikan hasil diskusi anggota kelompok kurang baik dan kurang jelas, menyajikan laporan atau grafik dari hasil pengumpulan data / pengamatan dan tanpa teori pendukung untuk menjawab rumusan masalah
Skor 2 jika siswa tidak Mempersentasikan hasil diskusi anggota kelompok,hanya menyajikan laporan atau grafik dari hasil pengumpulan data / pengamatan tanpa teori pendukung untuk menjawab rumusan masalah
Skor 1 jika siswa hanya menyalin hasil kelompok lain untuk dipersentasikan
2
Reasoning (Ade, dkk. 2016)
Berdiskusi dengan anggota kelompok terhadap hasil pengumpulan data ilmiah
Skor 5 jika siswa perhatian terhadap pendapat teman dan menghargai pendapatnya
Skor 4 jika siswa perhatian terhadap pendapat teman terkadang berdebat
Skor 3 jika siswa perhatian terhadap pendapat teman dan hanya sesekali menanggapi
Skor 2 jika siswa perhatian terhadap pendapat teman tetapi kurang menanggapi
Skor 1 jika siswa acuh dan menganggap pendapat teman selalu salah
Analisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi dari data ilmiah dan teori pendukung
Skor 5 jika siswa menganalisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi dengan penjelasan jelas dan sesuai konsep disertai data ilmiah dan teori pendukung
Skor 4 jika siswa menganalisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi dari data ilmiah tanpa teori pendukung
Skor 3 jika siswa menganalisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi tapi tidak sesuai konsep disertai data ilmiah dan teori pendukung
Skor 2 jika siswa menganalisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi menyalin dari kelompok lain
Skor 1 jika siswa sembarang menganalisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi
3
Claim
(Ade, dkk. 2016)
Mempersentasikan kesimpulan (keputusan) dan proposisi (peryataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah)
Skor 5 jika siswa Mempersentasikan kesimpulan (keputusan) dengan tepat, lancar dan proposisi (peryataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah) yang sesuai konsep
Skor 4 jika siswa mempersentasikan kesimpulan (keputusan) dengan tepat , lancer tanpa ada proposisi
Skor 3 jika siswa mempersentasikan kesimpulan (keputusan) dan proposisi (peryataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah) terlihat ragu-ragu
Skor 2 jika siswa mempersentasikan kesimpulan (keputusan) dan tetapi proposisi (peryataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah) tidak sesuai konsep
Skor 1 jika siswa tidak mempersentasikan dengan baik

Instrumen Penilaian Kemampuan Argumentasi
No
Aspek yang dinilai
Kriteria penialiaan
Nama siswa
1
Menentukan pokok permasalahan
5
4
3
2
1
2
Mempersentasikan hasil diskusi anggota kelompok, menyajikan laporan atau grafik dari hasil pengumpulan data / pengamatan dan teori pendukung untuk menjawab rumusan masalah
5
4
3
2
1
3
Berdiskusi dengan anggota kelompok terhadap hasil pengumpulan data ilmiah
5
4
3
2
1
4
Analisis yang memberi pembenaran dari keputusan yang dibuat kelompok diskusi dari data ilmiah dan teori pendukung
5
4
3
2
1
5
Mempersentasikan kesimpulan (keputusan) dan
proposisi (peryataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah)
5
4
3
2
1
Jumlah

Berikut contoh rubrik penilaian dari kemampuan argumentasi pada materi Larutan elektrolit dan nonelektrolit.
20.  Soal Uraian
Rubrik Penilaian Argumentasi

Materi Pokok
:
Larutan elektrolit dan nonelektrolit
Kelas/Semester
:
½
Kompetensi Dasar
:
3.8
Menganalisis sifat  larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8
Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .
Indikator
:
3.8.1
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
3.8.2
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan bentuk senyawa
3.8.3
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
3.8.4
Menyimpulkan penyebab kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik
3.8.5
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
4.8.1
Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik
4.8.2
Melakukan percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan
4.8.3
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan
4.8.4
Menganalisis data hasil percobaan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.8.5
Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolit danlarutan nonelektrolit
4.8.6
Membuat persamaan reaksi berdasarkan rumus zat bahan yang diujicobakan
4.8.7
Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit

No.
Soal
Skor 0
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
1.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, manakah yang merupakan larutan elektrolit dan nonelektrolit? Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Air Suling
H20
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
2.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
3.
Larutan Natrium Hidroksida 1M
NaOH
Menyala Terang
Banyak gelembung
4.
Larutan gula 1M
C12H22O11
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
5.
Larutan etanol 70%
C2H5OH
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
6.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
  Yang termasuk larutan elektrolit adalah Larutan asam klorida 1M, Larutan Natrium Hidroksida 1M, Larutan Natrium Klorida 1M.
  Yang termasuk larutan nonelektrolit adalah Air suling, Larutan gula 1M, Larutan etanol 70%
Evidence:
Larutan elektrolit ditandai dengan lampu yang menyala terang dan banyak gelembung pada elektroda sedangkan larutan nonelektrolit ditandai dengan lampu yang tidak menyala dan tidak ada gelembung di ysteme
Reasoning:
Larutan elektrolit dapat menimbulkan nyala lampu yang terang serta banyak gelembung pada electrode dikarenakan zat terlarut dalam larutan tersebut dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas contohnya Larutan asam klorida 1M, Larutan Natrium Hidroksida 1M, Larutan Natrium Klorida 1M.
sedangkan pada larutan nonelektrolit tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak terdapat gelembung pada elektroda dikarenakan larutan tidak memiliki ion-ion yang bergerak bebas contohnya Air suling, Larutan gula 1M, Larutan etanol 70%
2.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, mengapa NaCl larutan mampu menyalakan bohlam sedangkan NaCl padat tidak? Sedangkan NaCl pada prinsipnya merupakan senyawa elektrolit. Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
2.
Natrium Klorida Padat
NaCl
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
Karena dipengaruhi oleh bentuk dari NaCl tersebut.
Evidence:
NaCl larutan 1M dapat menimbulkan nyala lampu yang terang dan terdapat gelembung gas
NaCl padat tidak dapat menimbulkan nyala lampu yang terang dan tidak terdapat gelembung gas
Reasoning:
Larutan NaCl 1M dapat menimbulkan nyala lampu yang terang serta banyak gelembung pada elektroda dikarenakan NaCl padat yang dilarutkan dalam air terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas dikarenakan jarak antar molekulnya yang renggang
Sedangkan Natrium Klorida Padat tidak menunjukkan nyala lampu serta gelembung karena senyawa elektrolit berwujud padat tidak menghantarkan arus listrik, karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas. Jarak antarmolekul atau ion NaCl padat sangat rapat dibandingkan NaCl Larutan sehingga apabila aliran listrik melewati ruang antarmolekul NaCl padat maka akan mengalami hambatan.
3.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, manakah yang merupakan larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit? Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Air Suling
H20
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
2.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
3.
Larutan Asam Cuka 1M
CH3COOH
Menyala Redup
Sedikit gelembung
4.
Larutan gula 1M
C12H22O11
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
5.
Larutan Amoniak 1M
NH3
Menyala Redup
Sedikit gelembung
6.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
  Yang termasuk larutan elektrolit Kuat adalah Larutan asam klorida 1M dan Larutan Natrium Klorida 1M.
  Yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah Larutan Asam Cuka 1M dan Larutan Amoniak 1M
  Yang termasuk larutan nonelektrolit adalah Air suling dan Larutan gula 1M
Evidence:
  Larutan elektrolit kuat ditandai dengan lampu yang menyala terang dan banyak gelembung pada elektroda
  Larutan elektrolit lemah ditandai dengan lampu yang menyala redup dan sedikit gelembung pada elektroda
  Larutan nonelektrolit ditandai dengan lampu yang tidak menyala dan tidak ada gelembung di ysteme
Reasoning:
   Larutan elektrolit kuat dapat menimbulkan nyala lampu yang terang serta banyak gelembung pada electrode dikarenakan zat terlarut dalam larutan tersebut dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas contohnya Larutan asam klorida 1M dam Larutan Natrium Klorida 1M.
   Larutan elektrolit lemah dapat menimbulkan nyala lampu namun redup dan terdapat sedikit gelembung gas dikarenakan menghasilkan sedikit ion dalam larutan contohnya larutan asam cuka 1M dan larutan amoniak 1M
   Larutan nonelektrolit tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak terdapat gelembung pada elektroda dikarenakan larutan tidak memiliki ion-ion yang bergerak bebas contohnya Air suling dan Larutan gula 1M
4.
Perhatikan reaksi berikut ini.
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) + H+(aq)
C2H5OH(aq)  2C + 3H2 + ½O2
Manakah yang merupakan senyawa elektrolit dan dapat menghantarkan arus listrik? Berikan bukti dan ystem!
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
Yang termasuk senyawa elektrolit dan dapat menghantarkan arus litrik adalah Larutan Natrium Klorida (NaCl) berupa elektrolit kuat dan Larutan Asam Cuka (CH3COOH) berupa elektrolit lemah
Sedangkan C2H5OH merupakan larutan nonelektrolit
Evidence:
Pada reaksi larutan elektrolit
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) +H+(aq)
Pada reaksi larutan nonelektrolit
C2H5OH(aq)  2C + 3H2 + ½O2
Reasoning:
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menguraikan ion positif dan ion negative secara bebas sedangkan larutan nonelektrolit tidak terdapat ion-ion yang bergerak bebas. Pada reaksi larutan elektrolit diatas terlihat penguraian ion positif dan ion negative sehingga apabila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam ystem tersebut. Sedangkan pada reaksi larutan nonelektrolit tidak terdapat ion positif dan ion negative yang bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik apabila dialiri listrik
5.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, apakah ada hubungan antara sifat elektrolit pada zat dibawah ini dengan ikatan kimia? Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
2.
Larutan Amoniak 1M
NH3
Menyala Redup
Sedikit gelembung
3.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
Ada
Evidence:
Larutan asam klorida 1M merupakan senyawa kovalen polar terbukti dapat membuat lampu menyala terang serta banyak gelembung
Larutan amoniak 1M merupakan senyawa kovalen polar terbukti dapat membuat nyala lampu namun reduk serta terdapat sedikit gelembung
Larutan Natrium Klorida 1M merupakan senyawa ion terbukti dapat membuat lampu menyala terang serta banyak gelembung
Reasoning:
Larutan Asam Klorida 1M
HCl (l)+ H2O (l)  H3O+(aq) + Cl-(aq)
HCl(aq)  H+(aq) + Cl-(aq)
Senyawa HCl murni merupakan senyawa kovalen polar dimana atom H dan atom Cl digabungkan oleh ikatan kovalen. Dimana dalam bentuk murni merupakan penghantar listrik yang buruk, tetapi apabila larutan HCl murni dilarutkan dalam air (dalam percobaan disemprot air) maka akan menghasilkan arus listrik dengan baik. Hal itu disebabkan pelarut air merupakan molekul dwikutub yang juga merupakan senyawa kovalen polar yang membantu menguraikan senyawa kovalen polar menjadi ion positif dan ion negative.
Larutan Amoniak 1M
NH3 (g) + H2O (l)  NH4(aq) +OH-(aq)
Larutan Ammonium Hidroksida merupakan senyawa kovalen polar. Larutan NH4OH merupakan senyawa kovalen polar yang sifat elektrolitnya lemah.
Larutan Natrium Klroida 1M
NaCl(aq)  Na+(aq) + Cl-(aq)
Larutan Natrium Klorida 1M merupakan larutan NaCl (s) yang dilarutkan dalam air sehingga menjadi NaCl (aq) yang terdiri dari ion positif/Na+ (aq) dan ion ystem/Cl-(aq). Jika senyawa ion tersebut dilarutkan ke dalam air maka ion-ion tersebut bergerak bebas itulah yang dapat menghantarkan arus listrik.

Soal uraian berisi 5 pertanyaan dengan skor minimal 5 dan maksimal 20 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut :
Skor Minimum
:
1 x 5 = 5
Skor Maksimum
:
4 x 5 = 20
Kategori Kriteria
:
4
Rentang Nilai
:
(20-5)/4 = 3,75

Tabel kategori Soal Uraian
Nilai
Skor
% Nilai Soal Uraian
Kategori Soal Uraian
4
16,25 – 20
81,25 – 100
Sangat baik
3
12,50 – 16,24
62,5 – 81,20
Baik
2
8,75 – 12,49
43,75 – 58,33
Cukup baik
1
5 – 8,74
25 – 43,71
Kurang baik

Pada Soal Uraian, kemampuan argumentasi siswa menggunakan rumus untuk mencari persentase rata – rata seperti dibawah ini:
Presentase = (Jumlah Skor hasil observasi/Skor Maksimum) x 100%
2. Tes Lisan
Rubrik Penilaian Argumentasi

Materi Pokok
:
Larutan elektrolit dan nonelektrolit
Kelas/Semester
:
½
Kompetensi Dasar
:
3.8
Menganalisis sifat  larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Indikator
:
3.8.1
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
3.8.2
Menyimpulkan penyebab kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik
  
No.
Soal
Skor 0
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
1.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, manakah yang merupakan larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit? Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Air Suling
H20
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
2.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
3.
Larutan Asam Cuka 1M
CH3COOH
Menyala Redup
Sedikit gelembung
4.
Larutan gula 1M
C12H22O11
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
5.
Larutan Amoniak 1M
NH3
Menyala Redup
Sedikit gelembung
6.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
  Yang termasuk larutan elektrolit Kuat adalah Larutan asam klorida 1M dan Larutan Natrium Klorida 1M.
  Yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah Larutan Asam Cuka 1M dan Larutan Amoniak 1M
  Yang termasuk larutan nonelektrolit adalah Air suling dan Larutan gula 1M
Evidence:
  Larutan elektrolit kuat ditandai dengan lampu yang menyala terang dan banyak gelembung pada elektroda
  Larutan elektrolit lemah ditandai dengan lampu yang menyala redup dan sedikit gelembung pada elektroda
  Larutan nonelektrolit ditandai dengan lampu yang tidak menyala dan tidak ada gelembung di ysteme
Reasoning:
   Larutan elektrolit kuat dapat menimbulkan nyala lampu yang terang serta banyak gelembung pada electrode dikarenakan zat terlarut dalam larutan tersebut dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas contohnya Larutan asam klorida 1M dam Larutan Natrium Klorida 1M.
   Larutan elektrolit lemah dapat menimbulkan nyala lampu namun redup dan terdapat sedikit gelembung gas dikarenakan menghasilkan sedikit ion dalam larutan contohnya larutan asam cuka 1M dan larutan amoniak 1M
   Larutan nonelektrolit tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak terdapat gelembung pada elektroda dikarenakan larutan tidak memiliki ion-ion yang bergerak bebas contohnya Air suling dan Larutan gula 1M
2.
Perhatikan reaksi berikut ini.
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) + H+(aq)
C2H5OH(aq)  2C + 3H2 + ½O2
Manakah yang merupakan senyawa elektrolit dan dapat menghantarkan arus listrik? Berikan bukti dan ystem!
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

Claim:
Yang termasuk senyawa elektrolit dan dapat menghantarkan arus litrik adalah Larutan Natrium Klorida (NaCl) berupa elektrolit kuat dan Larutan Asam Cuka (CH3COOH) berupa elektrolit lemah
Sedangkan C2H5OH merupakan larutan nonelektrolit
Evidence:
Pada reaksi larutan elektrolit
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) +H+(aq)
Pada reaksi larutan nonelektrolit
C2H5OH(aq)  2C + 3H2 + ½O2
Reasoning:
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menguraikan ion positif dan ion negative secara bebas sedangkan larutan nonelektrolit tidak terdapat ion-ion yang bergerak bebas. Pada reaksi larutan elektrolit diatas terlihat penguraian ion positif dan ion negative sehingga apabila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam ystem tersebut. Sedangkan pada reaksi larutan nonelektrolit tidak terdapat ion positif dan ion negative yang bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik apabila dialiri listrik

Test Lisan berisi 2 pertanyaan dengan skor minimal 2 dan maksimal 8 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut :
Skor Minimum
:
1 x 2 = 2
Skor Maksimum
:
4 x 2 = 8
Kategori Kriteria
:
4
Rentang Nilai
:
(8-2)/4 = 1,5

 Tabel kategori test lisan
Nilai
Skor
% Nilai Tes Lisan
Kategori Tes Lisan
4
6,50 – 8
81,25 – 100
Sangat baik
3
5 – 6,49
62,5 – 81,13
Baik
2
3,50 – 4,99
43,75 – 62,38
Cukup baik
1
2 – 3,49
25 – 43,63
Kurang baik

Pada tes lisan kemampuan argumentasi siswa menggunakan rumus untuk mencari persentase rata-rata seperti di bawah ini:
Presentase = (Jumlah Skor hasil observasi/Skor Maksimum) x 100%
3. Lembar Penilaian Diri
Rubrik Penilaian Lembar Penilaian Diri

Aspek Kemampuan Argumentasi
Indikator
No Pertanyaan
Claim / Penyataan
(Ade, dkk. 2016)
Menentukan pokok permsalahan yang diajukan guru
1
Mengkaji hasi pengumpulan data dan literatur
2
Memberikan claim atau argumentsementara
3
Memberikan sanggahan, pendapat dan saran
4
Menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang dipelajari
5
Evidence / Bukti Ilmiah dan Teori Pendukung
(Ade, dkk. 2016)
Mempersentasikan evidence
6
Menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan evidence
7
Reasoning / Alasan dan Pembenaran
(Ade, dkk. 2016)
Memberikan reasoning dalam mengkaji evidance
8
Menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan resoning
9
Jumlah
9

Lembar Penilaian Diri

No.
Indikator
Skor
1
2
3
4
5
1.
Saya mampu menentukan pokok permasalahan yang diajukan guru
2.
Saya mampu mengkaji hasi pengumpulan data dan literatur
3.
Saya mampu memberikan claimatau argument sementara
4.
Saya mampu memberikan sanggahan, pendapat dan saran
5.
Saya mampu menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang dipelajari
6.
Saya dapat mempersentasikanevidence
7.
Saya dapat menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan evidence
8.
Saya dapat memberikanreasoning dalam mengkajievidance
9
Saya dapat menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan resoning

Keterangan Sikap:
5
:
Sangat Setuju
4
:
Setuju
3
:
Kurang Setuju
2
:
Tidak Setuju
1
:
Sangat Tidak Setuju

Deskriptor yang memberikan responden yaitu sebanyak 9 butir pertanyaan, sehingga secara teoritik akan memperoleh skor minimal 9 dan maksimal 45, dimana interprestasi skor tersebut adalah sebagai berikut:
Skor Minimum
:
1 x 9 = 9
Skor Maksimum
:
5 x 9 = 45
Kategori Kriteria
:
5
Rentang Nilai
:
(45-9)/5 = 7,2

Tabel kategori Lembar Penilaian Diri
Skala Nilai
Skor
% Nilai Diri Sendiri Terhadap Kemampuan Argumentasi
Tingkat Respon Siswa
5
37,8 – 45
85-100
Sangat Setuju
4
30,6 – 37,7
68-84,99
Setuju
3
23,4 – 30,5
52-67,99
Kurang Setuju
2
16,2 – 23,3
35-51,99
Tidak Setuju
1
9 – 16,1
20-34,99
Sangat Tidak Setuju
Pada lembar angket penilaian diri sendiri terhadap kemampuan argumentasi menggunakan rumus untuk mencari persentase rata-rata seperti di bawah ini:
Persentase = (jumlah skor hasil observasi/skor maskium)  x 100% 

Permasalahan :
Berdasarkan uraian di atas serta beberapa contoh rubrik penilaian argumentasi yang diberikan, kemukakan pendapat saudara tentang materi pembelajaran kimia yang bagaimana yang lebih efisien dan pas menggunakan rubrik penilaian berbasis argumentasi. Apakah semua materi atau materi tertentu saja? 
Lalu, bagaimana keterkaitan penilaian berbasis argumentasi dengan pola penilaian pada kurikulum 2013 pada saat ini? 

Komentar

  1. Lalu, bagaimana keterkaitan penilaian berbasis argumentasi dengan pola penilaian pada kurikulum 2013 pada saat ini?
    .
    Pada penilaian argumentasi tetap saja mengikuti KD dan Indikator dari materi kimia yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013. Hanya saja dalam pembelajarannya misal instrumen yang digunakan bisa saja seperti LKPD, Soal Essay, Tes Lisan itu mengarah kepada soal yang dapat memunculkan komponen kemampuan argumentasi seperti Data, Claim, Reasoning. Dalam penilaian terdiri dari tiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk penilaian kognitif bisa menggunakan LKPD, Soal Essay, dan Tes Lisan. Untuk penilaian afektif bisa menggunakan Lembar Observasi Penilaian Diri. Sedangkan psikomotorik itu lebih menekankan kepada keterampilan dan yang dinilai berupa keterampilan laboratorium. Namun hasil data percobaan pada praktikum bisa digunakan sebagai perangsang munculnya kemampuan argumentasi siswa di aspek kognitif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana keterkaitan penilaian berbasis argumentasi dengan pola penilaian pada kurikulum 2013 pada saat ini? 
      Saya sependapat dwngan rifany, tentu semuanya berkaitan penilaian argumentasi tetap saja ngeacu pada KI, KD dan Indilator pada materi kimia yang dirumuskan pada kurikulum 2013, hanaya saja penyusunan rubrik penilaian mengacu pada aspek yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi.

      Hapus
  2. menanggapi permasalahan tentang materi pembelajaran kimia yang bagaimana yang lebih efisien dan pas menggunakan rubrik penilaian berbasis argumentasi. Apakah semua materi atau materi tertentu saja?. menurut saya pada dasarnya semua materi kimia dapat dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian argumentasi karena karakteristik dari materi kimia bersifat kontektual atau berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun pada materi kimia sangat banyak teori yang harus dipelajari dan dipahami, di mana siswa dituntut untuk membaca dan mamahami materi yang dipelajari. Dengan kata lain pada materi pembelajaran kimia memerlukan pengamatan siswa sehingga diharapkan siswa dapat mengamati gejala-gejala, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan dan menarik kesimpulan sebagai suatu pengertian yang utuh sehingga siswa dituntut adanya kemampuan berargumentasi dengan baik. Siswa yang memiliki kemampuan argumentasi akan terdorong untuk rajin mencari informasi dan akan muncul usaha yang lebih luas dan mendalam untuk mempelajari materi pelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan fira,semua materi kimia cocok saja dengan kemampuan argumentasi namun yang perlu ditentukan adalah pemilihan model dan metode yang akan digunakan serta karakteristik siswanya yg seperti apa

      Hapus
    2. saya setuju dengan rina dan fira bahwa pada dasarnya semua materi kimia dapat dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian argumentasi karena karakteristik dari materi kimia bersifat kontektual atau berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. semua tergantung dengan kreativitas guru.

      Hapus
  3. Berdasarkan uraian di atas serta beberapa contoh rubrik penilaian argumentasi yang diberikan, kemukakan pendapat saudara tentang materi pembelajaran kimia yang bagaimana yang lebih efisien dan pas menggunakan rubrik penilaian berbasis argumentasi. Apakah semua materi atau materi tertentu saja?
    menurut saya agar nilai argumentasi ini dapat dilihat maka materi-materi yang dipilih harus bersifat kontekstual, karena mereka bisa menafsirkan, menyimpulkan, dan memandang dengan sudut oandang mereka masing-masing. jika materi stoikiomerti, hal apa yang menurut kk nelly bisa dibuat argumentasinya?

    Lalu, bagaimana keterkaitan penilaian berbasis argumentasi dengan pola penilaian pada kurikulum 2013 pada saat ini?
    hal ini sangat berdekatan, dimana dengan diketahui KI, KD kemudian guru membuat srandart kompetensi kelulusan untuk membuat rubrik soal, kemudian membuat kisi-kisi soal, dan soal disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dengan dihubungkan terhadap aspek argumentasi.

    BalasHapus
  4. Menurut saya untuk materi kimia ini hampir smua bisa di liat argumentasi siswanya. Karena kimia dekat dengan kehidupan nyata. Mungkin untuk bab khusus stoikiometri yg penuh dengan rumus itu bisa di sandingkan dengan materi lain sebagai bukti data perhitungan misalnya pda pembelajaran laju reaksi di minta untuk membuktikan nya kita bisa mencari buktinya dengan cara menghitung yg tentunya rumusny itu berkaitan dengan rumua dasar stoikiometri.

    BalasHapus
  5. saya akan mencoba menjawab pertanyaan kak elly, kemukakan pendapat saudara tentang materi pembelajaran kimia yang bagaimana yang lebih efisien dan pas menggunakan rubrik penilaian berbasis argumentasi. Apakah semua materi atau materi tertentu saja?
    menurut saya materi yang pas untuk menilai kemampuan argumentasi siswa yakni materi yang dekat dan mudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari contohnya, faktor yang mempengaruhi laju reaksi, asam basa, ikatan kimia, koloid, sifat koligatif, namun untuk materi seperti stoikiometri, teori atom serta sistem periodik unsur mungkin akan cukup sulit mengingat materi tersebut bersifat abstrak dan hitungan. mungkin jika dipaskakan untuk materi tsb akan bisa namun tidak maksimal terlebih lagi jika disesuaikan dengan aspek pada kemampuan argumentasi misalnya warrant,rebuttal serta reasoning mungkin siswa akan sulit untuk mencapai indikator yang diharapkan pada aspek tsb.

    BalasHapus
  6. saya akan menjawab pertanyaan kk nelly ?

    bagaimana keterkaitan penilaian berbasis argumentasi dengan pola penilaian pada kurikulum 2013 pada saat ini ?

    Menurut pendapat saya penilaian berbasis argumentasi mengikuti alur KI,KD dan Indikator serta tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan materi kimia yang akan diajarkan pada Kurikulum 2013.Dan dalam argumentasi terdapat claim, evidence dan reasoning. Claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan dan muncul pada fase untuk mengawali pembelajaran. Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan.Reasoning merupakan suatu alasan atau pembenaran yang menghubungkan pernyataan Namun dalam instrumen argumentasi biasanya menggunakan tes essay, lkpd, tes lisan dll untuk melihat kemampuan argumentasinya.

    BalasHapus
  7. Berdasarkan uraian di atas serta beberapa contoh rubrik penilaian argumentasi yang diberikan, kemukakan pendapat saudara tentang materi pembelajaran kimia yang bagaimana yang lebih efisien dan pas menggunakan rubrik penilaian berbasis argumentasi. Apakah semua materi atau materi tertentu saja?

    penilaian berbasis argumentasi terdapat claim, evidence dan reasoning. ketiganya bisa kita rencanakan semejak awal pembelajran itu dibuat di RPP nya. kurikulum 2013 yang menekankan aspek afektif psikomotor dan kognitif bisa menjembatani untuk penilaian argumentasi. kesemuanya ituu bisa digunakan dalam kurikulum 2013.

    BalasHapus

  8. Berdasarkan uraian di atas serta beberapa contoh rubrik penilaian argumentasi yang diberikan, kemukakan pendapat saudara tentang materi pembelajaran kimia yang bagaimana yang lebih efisien dan pas menggunakan rubrik penilaian berbasis argumentasi. Apakah semua materi atau materi tertentu saja?

    berbasis argumentasi mengikuti alur KI,KD dan Indikator serta tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan materi kimia yang akan diajarkan pada Kurikulum 2013.
    siswa terampil dalam menuliskan gagasan, ide, pikiran, dan pendapatnya disertai dengan fakta-fakta sebagai bukti pendukung sehingga gagasan atau pendapatnya dapat diterima serta dapat mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut memiliki pandangan yang sama dengan kita yang didukung dengan bukti.

    Contohnya dengan materi materi yang berbasis kontekstual.

    BalasHapus
  9. bagaimana keterkaitan penilaian berbasis argumentasi dengan pola penilaian pada kurikulum 2013 pada saat ini?

    menurut saya sudah sangat sesuai mengingat pemebelajaran k13 menyesuaikan dengan pemebalajran yang kontekstual, artinya setiap materi bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan siswa bisa berpendapat, atau berdiskusi, atau pembehasna dikelas bisa berbasis kontekstual dan memunculkan kemmapuan argumentasi siswa baik dalam menjawab pertanyaan yang sudah harus berbasis hots melibatkan pernyatan yang jawaban harus memerlukan nalar dan data, kemudian dalam berdiskusi melakukan praktikum, mengisi atau menjawab pertanayan dalam LKPD berdasarkan pendapat yang telah mereka ketahui, kemudian diujicobakan dan jawaban berbasis hasil praktikum, kemudian reasoning melakukan penalaran dari hasil pernyataan awal dan hasil percobaan

    BalasHapus
  10. Apakah semua materi atau materi tertentu saja?

    Menurut saya pada dasarnya semua materi kimia dapat dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian argumentasi karena karakteristik dari materi kimia bersifat kontektual atau berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun tidak menutup kemungkinan pada materi yang tidak kontekstual pun atau materi teoritis bisa dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian argumentasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Blog 5

Materi Blog 4

Materi 3